RANCAH POST – Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkap misteri perselingkuhan Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) David Petraeus. Kemudian nama Paula Broadwell pun muncul dan dinyatakan sebagai kekasih gelap David Petraeus.
Paula Broadwell adalah seorang penulis biografi yang sangat akrab dengan David Petraeus. Perempuan itu dikabarkan sempat meretas email David Petraeus, namun sampai saat ini, sumber belum mengetahui apakah Paula Broadwell akan dikenakan dakwaan kriminal karena meretas email jendral itu.
David Petraeus bertemu Paula Broadwell enam tahun yang lalu, ketika David Petraeus memberikan kuliah umum di Universitas Harvard. Saat itu, Broadwell sedang aktif melakukan penelitian dan mulai mengakrabkan diri dengan David Petraeus.
Sama seperti David Petraeus, Paula Broadwell juga berdinas di militer. Perempuan yang tinggal di Charlotte, North Carolina itu merupakan istri dari seorang radiolog, Dr Scott Broadwell. Serta memiliki dua orang anak, Lucien dan Landon.
“Saya adalah siswa yang diundang ke Harvard untuk bertemu dengan jendral pada acara makan malam, saya diundang karena saya adalah seorang militer,” ujar Paula Broadwell, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (10/11/2012).
“Saya mengenalkan diri saya ke Letnan Jendral David Petraeus dan mengatakan padanya tentang minat saya di bidang penelitian. Dia memberikan saya kartu nama dan meminta saya untuk tetap berkomunikasi dengan peneliti lain, serta sejumlah militer yang bekerja di bidang yang sama,” imbuhnya.
Paula Broadwell lulus dari Akademi Militer West Point dengan menyandang gelar kehormatan. Perempuan berusia 39 tahun itu langsung melanjutkan studinya di King College, London, untuk memburu gelar PhD.
Salah satu hasil karyanya adalah buku biografi berjudul “All In” yang menceritakan kehidupan David Petraeus. Paula Broadwell juga menghabiskan banyak waktunya di tahun 2010 hingga 2011, di Afghanistan bersama David Petraeus.
Pada dasarnya, perselingkuhan bukanlah satu hal yang memaksa seorang pejabat CIA mengundurkan diri, kecuali bila perselingkuhan itu menimbulkan resiko. Namun Petraeus mengundurkan diri karena menganggap perselingkuhan itu sebagai masalah besar yang dapat mempermalukan CIA.