RANCAH POST – Media Amerika Serikat, New York Post, menampilkan foto tanpa busana calon Ibu Negara, Melania Trump, di halaman depannya. New York Post memicu kritikan di media sosial dan juga dituding menyebarkan kebencian terhadap perempuan.
Secara berturut-turut tabloid New York Post menampilkan foto bugil dari istri capres Partai Republik, Donald Trump, di halaman depannya. Foto-foto bugil itu berasal dari masa-masa muda Melania saat masih aktif menjadi seorang model.
“Menage a Trump,” tulis New York Post pada halaman depannya yang juga menuliskan ‘foto eksklusif’.
Foto yang ditampilkan oleh New York Post pada halaman depannya untuk edisi Senin (1/8) dengan menunjukkan Melania muda dalam keadaan telanjang yang sedang dipeluk oleh seorang model wanita lainnya yang juga telanjang. Keduanya berpose sambil berbaring di atas ranjang. Bagian intim dari Melania ditutupi dengan gambar bintang.
Sedangkan pada edisi Minggu (31/7), New York Post menampilkan foto bugil Melania yang diberi judul ‘The Ogle Office’.
Tim kampanye Trump kelihatannya tidak terlalu mempermasalahkan foto itu. Salah satu penasihat Trump, Jason Miller, menuturkan bahwa tidak usah malu dengan foto-foto itu, dia adalah wanita yang cantik.
Kedua foto bugil Melania tersebut diambil pada tahun 1995 lalu, saat wanita kelahiran Slovenia itu masih berusia 25 tahun dan masih aktif menjadi model, serta belum bertemu dengan Trump. Melania bertemu dengan Trump pada tahun 1998 dan menjadi istri Trump di tahun 2005. Foto-foto itu dipublikasikan oleh majalah Max, majalah pria dewasa di kota Prancis yang sekarang sudah tidak terbit lagi.
Tidak diketahui pasti apa maksud dari New York Post yang merilis foto-foto bugil Melania ini. Padahal pada pertengahan bulan April 2016 lalu, New York Post menyatakan dukungannya kepada Trump untuk menjadi Presiden AS, dengan menyebutnya sebagai bintang super yang potensial dengan janji yang besar, namun melakukan kesalahan pendatang baru.
Reaksi beragam pun bermunculan, termasuk reaksi yang bernada keras muncul dari Twitter. “Sungguh memalukan #NewYorkPost karena telah berusaha mempermalukan Melania Trump. AS tidak membutuhkan lagi masukan zaman purba untuk pemilu yang sangat memalukan ini,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Saya terkejut dan sangat marah dengan foto itu. Itu merupakan bentuk kebencian terhadap wanita,” tulis pengguna Twitter lainnya.