BERITA TASIKMALAYA, RANCAH POST – Erik Erlangga, pekerja Freeport Indonesia dikabarkan tewas saat mendaki puncak Cartenz, Papua. Tewasnya pria berusia 30 tahun tersebut diduga akibat tak kuat menahan suhu dingin (hipotermia) saat terjadinya badai salju di puncak tersebut saat Erik mendaki. Erik sendiri mendaki puncak Gunung Cartenz, Papua, dalam rangka menyambut hari Kartini.
Erik yang dua tahun terakhir ini bekerja sebagai karyawan PT. Freeport ini tewas pada hari Minggu (14/7/2016) sekitar pukul 07.00 WIT. Erik yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, tak sendirian saat mendaki, sejak Kamis (14/4) lalu ia mendaki bersama dengan 32 orang pendaki lainnya. Erik yang sehari bekerja sebagai geotech underground PT. Freeport Indonesia, akan diterbangkan langsung ke Jakarta dan akan dibawa ke rumah duka di perumahan Laswi, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Widya (52), kakak kandung Erik mengatatakan, adiknya memang merupakan pendaki profesional. Ia menjadi pemandu rekan-rekannya yang lain saat mendaki puncak Cartenz. “Informasi meninggalnya Erik kami terima sekitar pukul 06.00 WIB. Dari konfirmasi kepada rekan-rekannya, Erik tewas saat terjadi badai salju,” ucapnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Erik sempat memperoleh pertolongan dari tim Emergency Preparedness & Response (EP&R) PT. Freeport Indonesia yang ikut mendampingi Erik selama melakukan pendakian. Erik yang diketahui sudah mendaki puncak Cartenz sebanyak lima kali tersebut meninggalkan seorang istri, Mesti (29), dalam kondisi hamil lima bulan dan meninggalkan satu orang anak perempuan berusia 3 tahun.
Kabar meninggalnya Erik ini tentu saja membuat Mesti shock dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun Mesti tetap bersikukuh untuk menunggu jenazah suaminya tiba di rumah duka. “Mendengar kabar suaminya meninggal dunia, anak saya tubuhnya langsung lemah. Apalagi anak saya ini sekarang sedang mengandung lima bulan,” tutur Rina (58), ibu Mesti, mertua Erik.