RANCAH POST – Masinton Pasaribu, pria berlatar belakang suku Batak ini lahir dari keluarga sederhana. Selepas mengenyam pendidikan di bangku SMA, Masinton Pasaribu tidak melanjutkan kuliah lantaran keterbatasan ekonomi keluarganya. Ia bekerja sebagai buruh lepas di Pelabuhan Belawan, Medan.
Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja agar bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Meski sibuk kuliah dan bekerja, ia dikenal sebagai aktivis Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (FAMRED) dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI).
Masinton Pasaribu kemudian mendirikan REPDEM (Relawa Perjuangan Demokrasi) yang akhirnya menjadi organisasi sayap PDIP. Melalui PDIP-lah, pria lulusan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia ini terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan bertugas di Komisi III DPR RI.
Namun, kabar tak sedap kini mendera mantan Ketua Umum DPN REPDEM periode 2011-2016 ini. Masinton Pasaribu diduga menganiaya staf ahlinya yang bernama Dita Aditya dan dilaporkan ke Bareskrim dengan tuduhan pemukulan.
Wibi Andrino, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem DKI Jakarta, menjelaskan kronologis pemukulan terhadap Dita Aditya yang tak lain merupakan kader DPW Partai Nasdem DKI Jakarta tersebut. Pada 21 Januari 2016 malam, sebelum pemukulan terjadi, Dita dijemput dari sebuah kafe yang berada di daerah Cikini, Jakarta Pusat.
Di perjalanan, Masinton ini mungkin Dita sebagai TA-nya Masinton, kok nongkrong-nongkrong sama orang NasDem, jangan-jangan nanti ada yang dibahas-bahas rahasia dapur kan. Dita bilang enggak ada, enggak ada ngomong apa-apa kok. Cek cok di perjalanan, ya melayanglah itu tangan.
Menanggapi kasus ini, Masinton Pasaribu sendiri membantah bila dirinya menjadi pelaku pemukulan. Ia menganggap pelaporan tersebut merupakan bentuk pembunuhan karakter lantaran peristiwa tersebut terjadi lebih dari sepekan yang lalu. Dari penjelasan Masinton, bukan dirinyalah yang memukul Dita melainkan sopirnya yang tidak sengaja memukul saat mencoba menghalau tangan Dita yang saat itu sedang mabuk berat dan hendak meraih kemudi mobil yang saat itu sedang melaju.