RANCAH POST – Ternyata, ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, atau dipopulerkan Ical, menjadi calon presiden 2014 yang paling tidak disukai oleh publik di dunia maya, demikian hasil analisis lembaga riset sosial media Politicawave yang disampaikan Rabu (16/1).
Menurut pantauan Politicawave selama periode Oktober hingga Desember 2012 di sejumlah media sosial seperti Twitter, Facebook, Youtube, Blog, forum online, dan situs berita online, Aburizal menjadi kandidat dengan sentimen paling rendah di media sosial, dengan indeks nilai -15,90.
“Aburizal Bakrie paling banyak dibicarakan dengan sentimen negatif di media sosial. Karenanya tingkat keterpilihannya adalah yang paling rendah,” jelas Yose Rizal, pendiri dan CEO Politicawave dalam jumpa pers di Jakarta.
Meski demikian Ical, demikian sapaan akrab Aburizal, merupakan calon presiden yang paling banyak dibicarakan di media sosial. Ical dibicarakan sebanyak lebih dari 32.000 kali, oleh lebih dari 20.000 akun di dunia maya.
Selain itu Ical juga menjadi politisi dengan daya jangkau paling luas dalam media sosial, bisa mengjangkau 28,145 juta akun dalam tiga bulan terakhir.
“Sayangnya potensi sebesar itu hanya didominasi oleh sentimen negatif,” tutur Yose lebih lanjut.
Faktor utama yang menyebabkan negatifnya sentimen terhadap Ical di media sosial adalah kasus lumpur Lapindo, utang grup usahanya, politisasi sepak bola Indonesia, dan kasus pajak perusahaanya.
Sebaliknya, calon presiden 2014 yang paling disukai publik di dunia maya adalah Mahfud MD, diikuti oleh Jusuf Kala, dan Prabowo. Mahfud MD mendulang sentimen positif paling tinggi di media sosial dengan nilai indeks 10.05, Jusuf Kala 7,61, dan Prabowo 3,87.
Ketiga calon presiden populer itu disukai karena sikap tegas, terbuka, dan dinilai jujur oleh para pengguna media sosial.
Selain Ical, Mahfud, Jusuf Kala, Prabowo, Politicawave juga memantau sejumlah capres seperti Wiranto, Suryadarma Ali, Surya Paloh, Sri Mulyani, Megawati, Hidayat Nur Wahid, Anas Urbaningrum, Chaerul Tanjung, Hatta Rajasa, dan Dahlan Iskan.
brtst