RANCAH POST – Hubungan panas diplomatik antara India dan Amerika Serikat memasuki babak baru. Pada Kamis, (19/12/2013) kemarin, Menteri Urusan Parlemen, Kamal Nath, mengumgkapkan penyesalan yang dinyatakan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, tak cukup untuk memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara.
Rasa penyesalan yang dilontarkan Kerry ketika menelpon Penasihat Keamanan Nasional India, Shivshankar Menon, tidak akan memuaskan mereka.
“Mereka harus menyatakan sebuah permintaan maaf yang jelas dan menerima fakta bahwa AS telah membuat kesalahan besar. Hanya dengan cara itu, kami baru merasa puas,” ungkap Nath.
Sementara Menlu India, Salman Khurshid, pada Kamis kemarin meminta Pemerintah AS agar tak meneruskan kasus hukum yang menimpa Wakil Konsulat Jenderal, Devyani Khobragade. Khurshid berpendapat, perlakuan yang diterima Khobragade, dianggap memalukan India.
“Kami telah meminta agar kasusnya tidak dilanjutkan dan dicabut. Alasannya, kami tak yakin ada alasan yang cukup untuk meneruskan kasus tersebut,” ujar Khurshid kepada media asing.
Khurshid menambahkan dia tak yakin seorang Senator AS yang ditahan karena kasus hukum, akan diperlakukan demikian.
“Tetapi, saya lebih baik tidak menghakimi. Mari kita biarkan Pemerintah AS merespon permintaan kami ini,” imbuh dia.
Khurshid menyebut apa yang dilakukan Pemerintah AS telah melukai India, khususnya di tengah upaya Presiden Barack Obama yang ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan negara itu.
“Hal-hal tertentu kerap terjadi di antara teman, bahkan sesuatu yang mengerikan,” ungkapnya.
Namun, ujar Khurshid, sudah menjadi tugasnya untuk tidak membiarkan siapa pun merusak hubungan kedua negara. “Kami berharap, hubungan ini segera kembali normal,” kata dia.