RANCAH POST – Pendiri Mayapada Group sekaligus orang terkaya di Indonesia Dato Sri Tahir dikabarkan memberikan sumbangan kepada korban konflik Timur Tengah.
Terakhir, filantropi asal Indonesia itu memberikan sumbangan uang kepada pengungsi Palestina dan Suriah yang berada di Lebanon.
Tak tanggung-tanggung, Tahir menyumbangkan uang jutaan dolar AS untuk para pengungsi tersebut.
Ketika berada di Libanon, orang paling kaya di Indonesia Dato Sri Tahir mengunjungi kamp Lembah Bekaa. Sebelum ke Libanon, ia juga mengunjungi kamp pengungsi di Yordania.
Ketika bertemu dengan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Dato Sri Tahir bahkan menawarkan diri untuk membawa keluarga tersebut ke Indonesia.
“Bolehkah anak ini saya bawa ke Indonesia,” ujar Tahir.
Namun karena keterbatasan bahasa, permintaan Tahir tidak ditanggapi secara serius oleh keluarga pengungsi tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, pria kelahiran 26 Maret 1952 tak bisa menyembunyikan kepedihannya. Menurut Tahir, hancurnya Timur Tengah itu akibat terjadinya perang.
Adapun bantuan untuk pengungsi tersebut diberikan Dato Sri Tahir di kantor Kementerian Urusan Pengungsi Lebanon yang disaksikan pula perwakilan UNRWA dan UNHCR.
Untuk pengungsi Suriah, Tahir memberikan bantuan uang sebesar 400 ribu dolar Amerika, dan uang sebesar 1 juta dolar Amerika untuk pengungsi Palestina.
“Bantuan untuk Palestina ini hal yang penting karena Indonesia ingin memperlihatkan bahwa posisi kita mendukung Palestina,” kata Tahir, Rabu (11/4/2018).
Tak hanya bantuan kepada pengungsi, Dato Sri Tahir juga memberikan donasi kepada Pemerintah Libanon mengingat mengurus pengungsi bukanlah hal yang mudah.
Uang sebesar 500 ribu dolar AS pun ia donasikan kepada Kementerian Urusan Pengungsi Libanon. Dari jumlah tersebut, total uang yang disumbangkan Tahir senilai 1,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp25 miliar.
BACA JUGA: Daftar 50 Orang Terkaya di Negeri Sakura
“Kita juga ingin mendukung Pemerintah Libanon yang sudah mengurusi jutaan pengungsi. Maka dari itu, kita donasikan uang 500 ribu dolar AS kepada mereka,” tandas Tahir.