RANCAH POST – Insiden mengejutkan datang dari Myanmar, rumah pemimpin de facto negara tersebut, Aung San Suu Kyi dilempar bom.
“Itu bom molotov,” tutur juru bicara pemerintah, Zaw Htay, kepada AFP, Kamis (1/2/2018).
Namun Htay tidak menjelaskan lebih rinci soal insiden rumah Aung San Suu Kyi dilempar bom molotov tersebut, termasuk motif dari serangan yang menargetkan tokoh demokrasi di Asia Tenggara tersebut.
Lantas bagaimana kondisi Aung San Suu Kyi? Wanita berusia 72 tahun dikabarkan selamat karena sedang tak berada di kediaman pribadinya tersebut.
Suu Kyi dikabarkan tengah berada di Naypyidaw untuk memperingati tahun kedua pemerintahannya.
Meski rumah Aung San Suu Kyi yang berada di pinggir sebuah danau di Yangon dilempar bom, tak ada kerusakan yang berarti.
Serangan bom molotov tersebut terjadi ketika Aung San Suu Kyi menjadi sorotan dunia karena krisis kemanusiaan di Rakhine kembali memburuk semenjak Agustus 2017 lalu.
Perempuan Asia peraih nobel perdamaian yang juga memenangi pemilu di negaranya itu dianggap gagal memberikan perlindungan kepada etnis minoritas Rohingya yang menjadi korban diskriminasi dan persekusi di Myanmar.
Krisis kemanusiaan di Rakhine, sebagaimana diketahui telah mengakibatkan sekitar 700 ribu Muslim Rohingya mengungsi ke sejumlah negara seperti Bangladesh.
Pemicu krisis kemanusiaan di Rakhine tersebut adalah bentrokan antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata pada 25 Agustus 2017 ketika militer menggelar operasi pembersihan di Rakhine.
BACA JUGA: Konflik Rakhine, Aung San Suu Kyi Akhirnya Buka Suara
Namun bukannya menahan para pelaku, militer Myanmar dikabarkan malah menyiksa, membunuh, dan mengusir Rohingya yang mereka anggap sebagai imigran ilegal dari Bengali.