Viral Video, RANCAH POST – Perjodohan dan pernikahan massal 10 pasang santri dan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda 2 Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kini 10 pasangan santri yang sudah dijodohkan atau khitbah massal itu telah resmi menikah pada Senin, 23 Januari 2023.
Pernikahan massal itu berlangsung di Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari. Momen saat acara pernikahan berlangsung pun kembali viral di media sosial.
Mulai dari momen khitbah hingga pernikahan massal itu diunggah melalui akun TikTok Matahari Miftahul Huda 2.
Dalam video, proses akad nikah yang dilaksanakan pukul 08.00 WIB berlangsung penuh haru, dan dihadiri juga oleh tamu undangan dari 20 keluarga mempelai.
Ada 10 meja akad nikah yang sudah dipersiapkan untuk ditempati oleh pengantin pria, 2 saksi dan wali pengantin wanita.
Setelah siap, petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Jatinagara pun mendatangi satu persatu meja akad. Akad nikah yang menggunakan bahasa Arab dan dengan mas kawin sebesar 25 gram emas itu berlangsung lancar.
Dalam video lainnya, setelah selesai akad nikah, panitia kembali menggelar gimmick yang sangat menarik. Ya, para pengantin pria berdiri di lapangan dan harus memilih istrinya.
Sementara itu, 10 pengantin wanita tampak duduk di becak dengan posisi membelakangi pengantin pria sambil mengacungkan papan bertuliskan angka 1 sampai 10.
Setelahnya, 10 pasangan pengantin pun diarak keliling jalan kampung menggunakan becak. Mereka dikawal Pasukan Korps Brimok, diiringi marawis dan lengser anak-anak menuju pelaminan di Aula Pesantren.
@matahari_miftahulhudaii ALHAMDULILLAH SAH #fyp #trendingvideo #NIKAH #weddingday
♬ suara asli – Matahari Miftahul Huda 2 – Matahari Miftahul Huda 2
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, KH Nonop Hanafi mengatakan, nikah massal itu merupakan kurikulum agenda tahunan Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari.
Sebelumnya, pernikahan massal itu sempat viral di TikTok. Dalam video yang beredar, pengurus Ponpes tampak seolah-olah sedang menjodohkan santri dengan cara di undi.
KH Nonop mengungkapkan, pernikahan massal itu sudah lima kali dilaksanakan di pesantren. Dimulai dari pernikahan massal dua pasang, lalu tiga pasang, enam pasang, delapan pasang, dan sekarang 10 pasang.
Nikah massal itu diketahui diikuti oleh santri yang sudah purna.
“Artinya mereka sudah beres melakukan tahapan jenjang pendidikan,” ucap KH Nonop.
Lebih lanjut, para pengantin itu juga sudah menjadi ustad atau ustazah.
“Mereka di pesantren minimal 12 tahun. Ini sudah purna, umurnya sudah di atas 25 tahun. Laki-laki rata-rata di atas 25, sekitar 27-28,” paparnya.
KH Nonop menjelaskan, bagi pesantren nikah hanya jembatan. Target utama pesantren adalah bagaimana santri bisa menyebarluaskan ilmu dan dakwah di tempat yang sudah diploting jauh hari sebelum acara nikah massal.
Pernikahan massal itu sendiri, lanjut KH Nonop, telah melalui proses musyawarah para dewan kiai dan pimpinan umum pesantren, lalu istikharah.
“Istikharah dengan keluarga dan ulama yang istilahnya ulama langitan. Minta petunjuk Allah apakah pasangan ini bagus atau tidak,” ujarnya.
Setelahnya, pesantren memanggil kedua orang tua calon pengantin dan diberitahu mengenai pernikahan massal itu.
Mengenai video prosesi khitbah massal yang viral di TikTok, menurutnya itu hanya gimmick saja.
Setelah menikah, para pengantin akan bulan madu selama satu minggu. Selanjutnya, mereka akan ditempatkan di lokasi proyek dakwah.
BACA JUGA: Bikin Keder! Pria ini Curi Pisang Setandan di Acara Nikahan Massal di Madiun
“Target utama bagaimana mereka menyebarluaskan ilmu dan dakwah di tempat yang telah ditentukan. Mereka ada yang bermukim di Palembang, Lampung, Pangandaran,” ucapnya lagi.