Sosial Media, RANCAH POST – Media sosial digegerkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan babat dipenuhi cacing berwarna merah. Warganet pun langsung bergidik ngeri karena cacing-cacing itu jumlahnya cukup banyak.

Video penampakan cacing merah pada babat sapi itu awalnya diunggah oleh akun TikTok @abrwt04 pada Senin, 11 Juli 2022, sebelum akhirnya ramai di-repost oleh akun di platform media sosial lainnya.

Dalam video berdurasi singkat itu terlihat babat sapi yang berada di sebuah wadah dipenuhi mahluk-mahluk berwarna merah diduga cacing yang terus menggeliat.

Si perekam kemudian, mengguyurkan air panas ke babat penuh cacing berwarna merah itu dengan air panas. Seketika, cacing-cacing itu langsung berjatuhan dan berubah menjadi kecil serta berwarna abu-abu.

Kontan saja, para warganet pun dibuat merinding melihat cacing-cacing itu dna ramai mempertanyakan apakah babat itu aman dikonsumsi atau justru sebaliknya karena sebelumnya terdapat cacing.

Terkait hal tersebut, Chef Nausa pun coba memberikan penjelasan melalui video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, @chefnausa.

Chef Nuasa menjelaskan bahwa cacing berwarna merah yang berbentuk mirip boba itu disebut dengan ruman fluks dengan nama ilmiah paramphistomosis.

“Nah, yang berwarna kemerahan bentuknya seperti boba itu disebut dengan ruman flukes (paramphistomosis),” kata Chef Nausa.

Namun menurut seorang dokter hewan bernama Rama, cacing merah itu disebut conical flukes.

“Bukan rumenfluks @chefnausa tapi CONICAL FLUKES mohon di baca kembali dengan jurnal tepat ya thx 🙏🏼😉,” kata Drh Rama.

Kembali lagi ke penjelasan Chef Nausa, cacing itu disebut sejenis parasit yang sering muncul di hewan ternak, khususnya mamalia seperti sapi, kambing dan domba.

“Dan ini itu adalah bisa dibilang parasit, parasit yang sering ada di hewan-hewan ternak, khususnya mamalia yang seperti sapi kambing, domba, dan ini juga bisa terjadi di hewan peliharaan kalian guys,” paparnya.

Ia memaparkan, parasit ini bahkan sampai bisa membuat hewan-hewan ternak di negara Eropa mati.

“Nah, saking seringnya ini terjadi bahkan di negara-negara Eropa pernah ada kasus nih, banyak hewan ternak mati pas dibelek gitu ternyata isinya banyak anak-anak dari si parasit ruman flukes ini guys. Nah karna sifatnya yang parasit pastinya dia akan mengerogoti isi hewan yang menjadi inangnya membuat si hewannya itu pasti kehilangan berat badan, pasti jadi kurus karna dimakanin bagian dalamnya,” paparnya lagi.

Ia menjelaskan, parasit itu tidak menular ke manusia. Sehingga mereka yang tidak sengaja memegang cacing itu tidak perlu khawatir.

Walaupun terdapat cacing merah pada hewan tersebut, tidak ada larangan untuk mengkonsumsi produk turunan dari hewan itu sendiri.

“Kalian mau minum produk turunannya seperti susunya atau mau makan dagingnya itu pun sebenarnya gada masalah ya,” tuturnya.

Jadi, jika menemukan cacing merah itu, kamu hanya perlu menyingkirkan dari bagian tubuh hewan mamalia itu.

“Jadi sebenarnya kalau kalian menemukan hal kayak gini kalian tinggal singkirin aja bagian yang ada ruman flukesnya yang ada bagian parasitnya. Terus kalian bisa konsumsi walaupun concern-nya bukan disitu ya, lebih ke arah geli makannya tapi yang pasti intinya kalian gausah khawatir karena itu aman aja untuk dikonsumsi semoga bermanfaat guys,” jelasnya di akhir video.

https://www.tiktok.com/@chefnausa/video/7119307024894151963

Warganet pun ramai mengucapkan terima kasih atas penjelasan Chef Nausa terkait babat yang ada cacing merahnya.

MelKumelll, “tadi lewat juga vt nya, bikin panik emak wkwk
tapi thank you chef penjelasan nya.”

Khodijah, “Ilmu chef Nausa luas banget, maaf klw blh tau basic sekolah&kerja di departemen kesehatan ya?”

Wiwie.2N, “wah baru tau ini, makasii penjelasannya baba.”

BACA JUGA: Antre Paling Depan, Pria ini Diabaikan dan Tak Kunjung Diberi Daging Kurban Oleh Panitia

nurcholila915, “trimakasi dengan adanya edukasi seperti ini sangat membantu kita semua jadi tau 🥰🥰🥰”

Share.

Leave A Reply