Sosial Media, RANCAH POST – Beredar 3 rekaman video yang memperlihatkan sebuah warung di Tebing Tinggi, Sumatera Utara dirusak oleh pria yang mengaku sebagai anak polisi.
Dalam tiga video tersebut seorang pria tengah melakukan perusakan warung makan nasi Padang. Ia terekam melemparkan air dalam ember dan marah-marah ke pedagang.
Sontak saja, aksi pria tersebut membuat orang-orang yang berada di lokasi kaget. Mereka pun langsung berusaha melerai pria tersebut.
Berdasarkan narasi yang ditulis oleh pemilik warung yang diketahui bernam Nisa Chairul, menjelaskan bahwa warungnya dirusak oleh pria di video Menurutnya, pria tersebut mengaku sebagai anak dari polisi di Polres Tebing Tinggi.
“Apakah masih ada hukum di Tebing Tinggi ini, saya cuma pedagang kecil yang mencari sesuap nasi, namun seorang laki-laki yang mengaku anak oknum polisi Polres Tebing Tinggi,” tulis Nisa.
“Melakukan pengrusakan ke warung saya ANNISA AMPERA,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Tebing Tinggi, namun malah ditolak.
“Namun sangat disesalkan ketika membuat laporan kepada Polres Tebing Tinggi tidak diterima karena menyangkut anak oknum polisi Polres Tebing Tinggi,” ungkapnya.
Melalui unggahan ini, ia berhap agar Kapolres Tebing Tinggi dan Kapolda Sumatera Utara (Sumut) bisa memberikan keadilan kepadanya.
“Saya harap bapak Kapolres Tebing Tinggi dan Kapolda Sumut bisa memberikan keadilan kepada saya masyarakat kecil ini. Apakah seorang anak oknum polisi bebas melakukan pengrusakan. Mohon keadilan,” pungkasnya.
Melansir Kumparan, Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, AKP Agus Arianto membenarkan terkait laporan Nisa yang terlibat keributan dengan terlapor bernama Fahri.
Kendati demikian, ia tidak merinci kapan kejadian tersebut terjadi. Agus pun membantah tudingan mengenai Polres Tebing Tinggi menolak laporan pengerusakan yang diajukan Nisa.
“Jadi gini itu, sebetulnya kejadiannya, waktu korban mau mengadu. Kemudian di mediasi, ternyata tidak ada kesepakatan pihak mereka, kemudian pulang, menjadi viral kan. (Padahal) pengaduan sudah diterima dan sudah dilakukan penyelidikan Satreskrim. Mana bisa pula kita menolak laporan,” ujar Agus kepada Kumparan.
Kata Agus, Fahri memang merupakan anak dari seorang polisi di Polres Tebing Tinggi. Akan tetapi, ia memastikan penyidikan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Kedua belah pihak, lanjut Agus ternyata saling kenal. Pemicu kejadian itu diketahui karena kasus utang piutang.
BACA JUGA: Oknum Polisi di Pontianak Diduga Perkosa Remaja yang Menolak Ditilang
Mulanya pelaku menggadaikan emas miliknya kepada Nisa. Akan tetapi, karena waktu penebusan lewat batas waktu, diduga korban tidak mau mengembalikan emas tersebut. Dan terjadilah keributan.