Berita Nasional, RANCAH POST – Ritual di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu 13 Februari 2022 dini hari, menelan korban jiwa.
Diketahui ritual itu dilakukan oleh 23 orang yang merupakan anggota dari Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara. Sebanyak 11 orang warga dikabarkan tewas terseret ombak saat mandi di laut dan sisanya selamat.
Salah satu korban selamat diketahui adalah guru spiritual dalam ritual tersebut. Dia adalah NH (35), warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.
Melansir Tribunnews.com, peristiwa itu berawal dari ketika rombongan berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember, lalu tiba di Pantai Payangan pada Sabtu, 12 Februari 2022 pukul 23.30 WIB.
Pada pukul 00.00 WIB. mereka melakukan ritual dengan cara bermeditasi dan membaca doa-doa di pantai tersebut. Selanjutnya, mereka mulai beranjak ke laut.
Diawali dengan tabur bunga, para peserta ritual lalu membentuk dua barisan dan saling bergandengan tangan. Mereka bermaksud untuk mandi di air laut sebagai bentu menyucikan diri.
Nahas, saat melakukan ritual tiba-tiba muncul ombak besar yang langsung mengahantam mereka. Kejadian itu terjadi pada Minggu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Setelah kejadian itu, petugas gabungan langsung melakukan pencarian dan mengevakuasi para korban. 11 orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ritual maut di Pantai Payangan.
Salah satu dari 11 korban tewas diketahui adalah seorang anggota polisi bernama Bripda Febriyan Duwi. Ia merupakan anggota Polsek Pujer, Bondowoso.
Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo memaparkan terkait tujuan rombongan melakukan ritual di pantai tersebut.
Menurutnya, rangkaian acara termasuk mandi di laut bermaksud untuk melancarkan segala urusan, seperti menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga mempermudah mendapat pekerjaan.
Berbagai macam tujuan tersebut diklaim oleh guru spiritual dari padepokan bisa diselesaikan dengan kegiatan zikir dan ritual yang dilaksanakan di pantai tersebut.
“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ujarnya.
BACA JUGA: Geger Pencurian Tali Pocong di Tulangan Sidoarjo, Dipakai Untuk Ritual Ilmu Hitam?
Sebelum tragedi ini terjadi, warga di lokasi kejadian sudah memberikan peringatan kepada rombongan karena memang saat itu ombak sedang besar. Dan terungkap pula jika rombongan bukan pertama kali datang untuk menggelar ritual.