Sosial Media, RANCAH POST – Beredar sebuah rekaman video yang memperlihatkan cabai rawit satu mobil pikap dibuang ke sungai. Video tersebut sontak saja menjadi viral dan menuai atensi warganet di meda sosial.
Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat sebuah mobil pikap yang mengangkut cabai dalam jumlah yang sangat banyak. Kemudian, di sana ada dua orang pria yang sedang sibuk membuang cabai-cabaii itu ke dalam sungai.
Satu pria menggeser cabai menggunakan sebuah tongkat, sedang pria satu lagi menggeser dan membuang cabai rawit dengan menggunakan tangan.
Tanpa ragu, pria tersebut terus menumpahkan cabai rawit dari bak pikap ke dalam sungai. Dalam video yang beredar, terdapat tulisan ‘gembel Bondowoso ini bossss, Ettotak lah bosss’.
Video cabai rawit satu pikap dibuang ke sungai yang beredar itu sontak saja menuai berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang kurang setuju dan mengecam aksi pria buang cabai rawit ke sungai itu.
wulaann_septi, “padahal kalo kalian olah jd cabe kering, jdiin cabe bubuk harga nya bisa 3 kali lipat..sepikcup dapet duit brapa tuh…😂”
newmant89, “Aneh yah, negara ini punya kampus pertanian tp ga ada inovasi dlm bertani, makanya jarang anak muda jadi petani. Ini bukti kegagalan orang pintar dlm menciptakan inovasi”
diaanaramandaa, “YaAllah sayang bgt😢bisa nyambel buat 1 desa .padahal sempet mahal bgt cabe rawit ini,skrg yg agak mahal cabe merah keriting.”
nikioktii, “Mending di sedekahin pak walaupun rugi tp dpt barokah dpt pahala siapa tau habis sedekah cabe dpt rezeki tak terduga2 dr Allah 😊”
Melansir Detik.com, salah seorang petani cabai di Bondowoso bernama Masduki (51) memberikan keterangan bahwa video viral yang terjadi di Kota Tape, itu sangat masuk akal.
Disebutkan bahwa saat ini banyak cabai yang rusak dan harganya anjlok. Menurut Masduki, penyebab cabai-cabai petani rusak itu karena cuaca yang tidak menentu.
“Ini yang saya bilang, mungkin petani salah memperkirakan cuaca. Biasanya, bulan November memang hujan. Tapi tak sebesar seperti bulan ini,” kata Masduki.
BACA JUGA: VIRAL Video Seorang Pria Buang Ratusan Telur ke Sungai, Gegara Harga Murah?
Hal yang sama diungkapkan oleh Heri (50), petani cabai warga Jebung Kidul, Tlogosari. Menurutnya, selain rusak, harga cabai di tingkat petani di Bondowoso juga murah, yakni sekitar Rp2.000/kilo. Harga yang murah tentu membuat para petani mengalami kerugian.