Sosial Media, RANCAH POST – Tren ‘Salam dari Binjai’ akhir-akhir ini memang tengah ramai jadi perbincangan di media sosial. Mulanya kalimat tersebut diucapkan oleh seorang pemuda bernama Paris Pernandes.
Konten kreator tersebut kerap mengucapkan kalimat ‘Salam dari Binjai’ sebelum dan sesudah meninju pohon pisang hingga ambruk.
Rupanya aksi tersebut ramai diikuti oleh sejumlah orang, salah satunya seperti kasus yang sedang viral di media sosial sekarang. Sejumlah bocah nekat rusak puluhan pohon pisang milik warga.
Kejadian ini viral setelah videonya dibagikan oleh sejumlah akun, salah satunya akun Instagram @berita_lamongan_.
Diketahui kejadian itu terjadi di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur pada Minggu 31 Oktober 2021.
Dalam video pertama, terlihat beberapa bocah tengah merusak pohon pisang di kebun milik warga. Aksi tersebut dilakukan pad amalam hari.
Di video kedua memperlihatkan kondisi keesokan harinya. Terlihat pohon-pohon pisang di ikebun tersebut rusak.
Menurut perekam video, kerusakan pohon pisang itu akibat tren ‘Salam dari Binjai’. Padahal pohon pisang itu sudah hampir siap panen.
“Detik-detik beberapa bocah menebangi pohon pisang karena menirukan yang lagi viral. Kejadian tersebut pada 24 Oktober 2021 dan para pelaku sudah diberi pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan yang merugikan orang lain,” tulis akun Instagram @berita_lamongan_. Lihat videonya di sini.
Ulah bocah yang nekat rusak pohon pisang warga tiru aksi ‘Salam dari Binjai’ itu sontak menuai berbagai tanggapan dari warganet yang menyayangkan hal itu.
vioaryak, “Salam2 ngunuku ono pesan imortale ra? Ngerusak wit2an tok isine 😂”
ikka_queenza, “AWOK…AWOKKK😂😂😂😂😂KAPOKMU KAPAN KON😂😂😂😂BOCAH KOK MBEGIDAK😂😂😂”
dav_ahmad22, “Moco komen teko dhukur ampek nisor kekel ngerasakno ya allah….. iki lho peranak’ane sopo jal😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂”
m.farhan_hidayatullah, “Apakah begini yang di sebut generasi emas bangsa👏”
Melansir Kompas.com, menyikapi aksi para bocah rusak pohon pisang warga, Kepala Desa Surabayan Sunarto dikabarkan telah memanggil sembilan bocah beserta orang tua mereka.
“Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (aksi merusak pohon pisang), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya,” ucap Sunarto.
Mereka dipanggil ke balai desa dengan didampingi orang tua masing-masing untuk proses mediasi.
Pemilik pohon pisang akhirnya memaklumi tindakan bocah-bocah tersebut dan tidak mengambil jalur hukum.
BACA JUGA:Â Kocak! Berhentikan Pengemudi Truk, Polisi Langsung Ucap ‘Salam dari Binjai’ Usai Tahu Hal ini
Hanya saja, Sunarto tetap berpesan kepada para orang tua untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku anak mereka agar kejadian seperti tidak terjadi lagi.