Berita Nasional, RANCAH POST – Baru-baru publik digegerkan dengan video TikTok 5 orang siswa SMP Negeri 1 Suele, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang injak raport.
Sontak saja, usai aksi tersebut dilakukan kabarnya mereka langsung dikeluarkan dari sekolah.
Melansir dari Kompas.com, hukuman dikeluarkan dari sekolah rupanya membuat orang tua kelima siswa itu kaget sekaligus bingung bagaimana nasib pendidikan anaknya.
Selain itu, menurut Baiq Raehan (38), ibu salah satu siswa yang dikeluarkan gara-gara video injak raport, anaknya menangis sampai tidak mau makan.
Ia mengetahui kabar anaknya dikeluarkan dari sekolah itu usai mendapatkan surat panggilan pada Senin, 21 Desember 2020.
“Kami dikumpulkan dan dijelaskan bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah,” ungkapnya.
Baiq mengatakan, seharusnya pihak sekolah tidak langsung mengeluarkan anaknya, tetapi diberi peringatan dahulu serta memberi kesempatan pada anak-anak supaya tak mengulanginya lagi.
Keterangan serupa disampaikan oleh Anun (37), yang juga ibu salah satu dari kelima siswa tersebut.
Menurutnya, sang anak tidak berhenti menangis usai mendapat sanksi dikeluarkan dari sekolah.
“Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain? ” ucap Anun.
Usut punya usut, kelima siswa tersebut membuat video TikTok injak raport lantaran kesal dengan nilai yang mereka dapatkan turun usai menjalani belajar secara daring.
Salah satu siswa pun mengaku merasa sedih dan menyesal serta mengakui perbuatannya itu salah.
Keterangan lain disampaikan oleh Kasri selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Suele. Ia membantah jika telah mengeluarkan kelima siswanya yang membuat video TikTok injak raport.
Tapi, ia meminta agar mereka mencari sekolah lain dan tidak bersekolah di sekolah tersebut lagi.
Hal tersebut karena tindakan mereka telah melakukan pelanggaran terhadap aturan sekolah, dan melebihi skor pelanggaran 75 poin. Lebih lanjut, Kasri menjelaskan bahwa hal tersebut adalah keputusan rapat dewan guru.
“Itu adalah aturan atau regulasi sekolah. Bukan aturan saya pribadi, tapi aturan yang disepakati bersama oleh semua pihak melalui dewan guru, ” pungkasnya.
BACA JUGA:Â Sempat Viral, Siswi SMA yang Rebut Suami Orang Ini Dikeluarkan Dari Sekolahnya
Kejadian ini pun menjadi sorotan banyak pihak, termasuk warganet di media sosial. Mereka menyayangkan atas aksi kelima siswa yang injak raport hingga berujung dikeluarkan dari sekolah.