Berita Nasional, RANCAH POST – Kabar mengenai adanya bakso yang terbuat dari daging tikus sempat membuat heboh masyarakat di Madiun. Usut punya usut, berita tersebut bermula dari sebuah video yang beredar di status aplikasi chat WhatsApp.
Diketahui video tersebut direkam oleh sang pelanggan yang merasa curiga kalau bakso tersebut terbuat dari daging tikus bukan daging sapi.
Sontak video tersebut tersebar luas dan berdampak buruk bagi Sugeng Riadi, sang pemilik warung bakso di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,
Di hari-hari biasa sebelum tersebar video bakso tikus biasanya ia kerap mendapat omzet jutaan rupiah.
Namun setelah isu bakso yang ia jual berbahan daging tikus, pendapatannya langsung turun drastis, bahkan dalam sehari hanya terjual satu sampai tiga mangkuk saja.
Seperti yang dikutip dari Liputan6.com, setelah beredar dan viral, dua gadis cantik penyebar video yang menyebut basko tersebut terbuat dari daging tikus akhirnya meminta maaf.
Keduanya mengaku menyesal atas perbuatan yang salah itu, mereka mengungkapkan tidak berniat untuk membuat video tersebut menjadi viral.
Ajeng yang merupakan penyebar video tersebut mengkisahkan kronologi hingga dirinya berani membuat video dan mengunggahnya.
Menurutnya peristiwa itu bermula ketika ia makan bakso di warung milik Sugeng bersama satu orang temannya. Mereka memesan masing-masing satu mangkuk bakso.
Setelah selesai makan bakso, Ajeng dan Dila pun memesan satu porsi baksi lagi. Tidak di makan di sana, tapi untuk dibungkus di bawa ke rumah.
Singkat cerita, sampailah Ajeng di rumah, lalu ia kembali menyantap bakso tersebut. Namun di tengah kenikmatan makan bakso, tiba-tiba ia menemukan ada sepotong daging berwarna kehitaman di dalam bakso tersebut.
Kemudian, Ajeng pun merasa yakin kalau potongan daging itu adalah kaki tikus. Keyakinannya semakin mengenai temuan sebuah benda yang mirip kaki tikus itu semakin kuat setelah mencari tahu di Internet.
Lalu, Ajeng mengacak-acak bulatan bakso sembari merekamnya menggunakan handphone. Alangkah terkejutnya ia ketika kembali menemukan dua potong daging yang ia duga adalah kaki tikus.
Dalam video tersebut Ajeng dan Dila menyebut jika beberapa potongan daging itu adalah kaki tikus. Setelah itu, ia membagikan rekaman video saat ia melakukan pengecekan terhadap bakso yang diduga terbuat dari daging tikus itu ke status di aplikasi chat WhatsApp.
Semakin canggihnya teknologi membuat video tersebut dapat dengan mudah tersebar. Entah siapa yang mengunduh, namun video tersebut viral mulai dari grup WA hingga ada netizen lain yang menyebarkan ulang di media sosial seperti Facebook dan Instagram sampai viral.
Menurut pengakuan Ajeng, ia sama sekali tidak punya niat untuk memviralkan video tersebut karena sedari awal dirinya tidak menyebarkan di akun media sosial.
Lebih lanjut, tujuan Ajeng mengunggah video tersebut di status WhatsApp hanya untuk membagikan pengalamannya saja dan memberi peringatan pada rekan-rekan untuk selalu berhati-hati dalam membeli makanan.
Atas video bakso tikus di Madiun, Ajeng dan Dila akhirnya meminta maaf kepada pemilik warung bakso dan seluruh masyarakat yang sempat dibuat resah. Ia berjanji akan lebih bijak dalam mengunggah segala hal yang berbau konten sensitif.
Sementara itu, Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, menghimbau pada seluruh masyarakan untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi kejadian serupa seperti video bakso tikus.
BACA JUGA: Bukan Isi Daging atau Keju, Bakso ini Berisi Uang Lembaran
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakan melaporkan segala hal yang dianggap janggal pada polisi sebelum mengunggahnya ke media sosial.
Lalu, menurut hasil laboratorium yang sudah dilaksanakan petugas pun mengatakan bahwa ketiga sampel yang diambil itu semua negatif dari daging tikus, formalin dan borak. Dengan begitu, sudah jelas bahwa video tentang bakso tikus di Madiun itu tidaklah benar.