Berita Sosial Media, RANCAH POST – Media sosial belakangan diramaikan oleh unggahan yang berisi kisah tentang seorang bocah yang pergi ke sekolah menggunakan baju kotor dan tanpa alas kaki.
Bocah tersebut juga menunjukkan lokasi rumahnya yang berada di atas perbukitan, terpencil, serta dalam kondisi yang memprihatinkan.
Sejumlah netizen pun terus memberikan dukungannya di kolom komentar. Informasi itu pun pertama kali diunggah oleh akun Instagram @rohayatun7, Senin (22/7) lalu.
Rohayatun, yang tak lain merupakan gurunya sendiri, mengunggah tiga foto serta dua video berdurasi 60 dan 48 detik. Rohayatun juga menuliskan cerita mengenai kondisi Jodi yang sangat memprihatinkan. Jodi berasal dari keluarga tak mampu.
Akan tetapi yang membuat Rohayatun kagum adalah Jodi memiliki semangat belajar tinggi. Informasi itu kemudian disebarluaskan di sejumlah akun media sosial lain.
Kondisi jalanan menuju ke tempat tinggal Jodi pun naik turun karena berada di dataran tinggi. Setelah melewati aspal, siapa pun yang hendak menuju rumahnya harus memarkirkan kendaraan roda dua atau empat di pinggir jalan.
Selain itu, mereka kemudian harus berjalan kaki sekitar 100 meter dengan kondisi jalan setapak serta menanjak.
Dikutip dari Kompas.com, Bocah 7 tahun itu tinggal di Dusun Pahing, RT 001 RW 003, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Jodi hidup bersama neneknya Sati dan kakeknya Rakun. Dua kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15), juga tinggal bersama kecuali Ani (9) yang tinggal bersama orang tua angkatnya.
Tak ada kamar mandi di bagian belakang rumah. Mereka pun terbiasa buang air kecil dan air besar ke kebun di sekitar rumah.
Saat malam tiba, mereka bertahan hidup di kegelapan selama beberapa tahun dan baru mendapatkan sedikit aliran listrik belum lama ini.
Sobirin, bapak kandung Jodi, telah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena terserang penyakit. Sementara itu ibu kandungnya, Ita, sudah kembali berkeluarga.
Lima orang itu, Jodi, Sati, Rakun, Dayat, dan juga Mulya, tinggal di satu rumah. Ada tiga ruang di dalamnya. Masing-masing ruang itu hanya disekat menggunakan tripleks.