Berita Sosial Media, RANCAH POST – Belum lama ini publik dihebohkan dengan informasi viral mengenai penanganan hipotermia yang tengah ramai diperbincangkan.
Berdasarkan informasi yang beredar, disebutkan bahwa “skin to skin” untuk menangani masalah kedinginan yang hebat itu adalah dengan cara disetubuhi.
Dalam sebuah unggahan Instagram, disebutkan bahwa jika seseorang yang dalam keadaan hipotermia berada pada kondisi darurat, maka ia harus disetubuhi.
Hipotermia sendiri merupakan suatu kondisi ketika mekanisme tubuh mengalami kesulitan untuk mengatur suhu tubuh pada tekanan suhu dingin di mana suhu tubuh di bawah 35 derajat celcius.
Mengutip Kompas.com, Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Suhri Sinaga menegaskan, menghangatkan tubuh seseorang yang mengalami hipotermia dengan cara disetubuhi adalah hal yang keliru.
“Menurut saya, itu enggak benar cara menanganinya. Kalau yang kami pernah pelajari, cukup dengan mengganti pakaian dan memakai selimut saja. Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat”, ujar Sinaga.
Adapun metode “skin to skin” yang diperbolehkan adalah kulit bersentuhan dengan kulit, bisa dengan saling berpelukan, misalnya di dalam sleeping bag untuk mengembalikan suhu badan ke angka normal.
Sinaga juga mengatakan, jika korban hipotermia mengenakan baju yang basah, maka harus dilepas bajunya dan diganti dengan pakaian kering.
BACA JUGA: Sempat Viral, Pendaki yang Kerap Berbikini di Puncak Gunung Meninggal Dunia
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan melepas semua pakaian basah serta saling berpelukan di dalam sleeping bag antara sesama gender.