RANCAH POST – Seorang perawat berstatus PNS ditemukan sudah meninggal dunia di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Perawat bernama Patra Marina Jauhari itu dikabarkan meninggal dunia karen sakit, dan diduga diabaikan oleh pemerintah setempat.
Pria yang akrab disapa Mantri Patra itu berasal dari Palopo Sulawesi Selatan.
Di pedalaman Papua Barat, atau tepatnya di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, ia mengabdikan dirinya selama 10 tahun terakhir.
“Dua pekan terakhir ia sakit, sakit kepala, muntah-muntah, dan dehidrasi,” ujar warga Kampung oya, Tadius Mufara kepada awak media, Minggu (23/6/2019).
Sejumlah warga kemudian diutus ke pusat kota untuk memberitahukan kondisi Mantri Patra kepada Dinas Kesehatan Teluk Wondama.
“Hanya saja tidak ada tindak lanjut hingga akhirnya dia diketahui sudah meninggal,” kata Tadius.
Jenazah Mantri Patra ditemukan dengan kondisi sudah mengeluarkan bau tak sedap pada Jumat (21/6/2019) lalu dan diduga meninggal dunia Selasa (18/6/2019) silam.
Jenazah Mantri Patra kemudian dibawa ke Wasior menggunakan helikopter lantaran akses menuju lokasi sangat sulit. Jika dilakukan dengan jalan kaki, akan memakan waktu selama 3 hari.
Dengan kondisi tersebut, kematian Mantri Patra bisa dikatakan tragis. Banyak pihak yang turut prihatin dengan kondisinya tersebut, tak terkecuali Kepala Puskesmas Nikere Tomas Waropen.
Menurut Tomas, Patra bisa diselamatkan jika dinas kesehatan dan instansi terkait langsung bergerak cepat dengan mengirimkan helikopter.
“Kami bahkan sudah rapat sebanyak tiga kali dengan kesra, sekda, dan dinas kesehatan, tapi tak ada tindak lanjut. Akhirnya dia meninggal dunia,” ucap Tomas.
Di mata Tomas, mantri meninggal di Papua itu merupakan pahlawan kemanusiaan yang rela mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat di pedalaman.
Sebagaimana dihimpun, Patra mulai menjalankan tugas sejak awal Februari hingga Maret 2019 bersama dengan seorang rekannya.
Selanjutnya mereka akan dijemput dengan helikopter dan diganti oleh petugas berikutnya. Tapi hingga akhir Mei, tak ada helikopter yang datang menjemput.
Meski rekannya pulang dan tak kembali, Patra tetap setia dengan tugas mulianya hingga akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa.