RANCAH POST – Sebagaimana diketahui, dunia maya dan media sosial digegerkan dengan beredarnya video panas yang dilakukan oleh pasangan sejoli di Banyuwangi.
Oleh sejumlah akun media sosial semisal Instagram, wajah pasangan kekasih dalam video viral anak Banyuwangi itupun sempat dijadikan meme.
Tak ayal lagi, netizen yang tak mengetahui duduk permasalahannya menjadi bertanya-tanya siapa pria dan wanita tersebut.
Sebagaimana dihimpun, video viral Banyuwangi tersebut sebenarnya sudah beredar sejak pertengahan bulan Mei silam.
Pemain laki-laki disebutkan sebagai mahasiswa, adapun pemain perempuan dalam kejadian viral Banyuwangi masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Yang menjadikan video mesum Banyuwangi itu viral cukup mencengangkan lantaran si pemain pria merupakan selebgram sekaligus YouTuber.
Channel YouTube pemain pria dalam video viral anak Banyuwangi itu sudah disubscribe oleh 16 ribu subscriber, sedangkan akun Instagram miliknya sudah diikuti oleh 27 ribu netizen.
Jika dilihat channel YouTube-nya, pemeran pria dalam video Banyuwangi kerap mengunggah konten-konten prank bersama dengan teman-temannya.
Bukan itu saja, melalui video unggahannya, ia juga kerap mengikuti trend di media sosial. Selain itu, ada pula video yang memperlihatkan ia bernyanyi beatbox.
Dengan beredarnya video viral anak Banyuwangi tersebut, ia sempat menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagram miliknya.
Menurut pengakuannya, tak sedikit akun medsos mengaku sebagai dirinya dan akun pacarnya sudah diretas.
Hanya saja meski sudah menyampaikan klarifikasi, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian perihal video Banyuwangi viral tersebut.
Sementara itu, adanya video viral anak Banyuwangi dibenarkan Pekerja Sosial Perlindungan Anak Kemensos di Banyuwangi Ikhsan Masruri.
Dikatakan Ikhsan, ia mengetahui adanya video mesum anak Banyuwangi itu dari kepolisian.
“Saya mendengarnya dari Polres Banyuwangi dan kasusnya sempat ditangani oleh aparat berwajib setempat,” tutur Ikhsan, Selasa (28/5/2019).
Ikhsan pun menyesalkan adanya video tak senonoh tersebut. Terlebih, salah satu pelakunya berstatus sebagai pelajar SMP.
“Sangat disesalkan, seharusnya tidak terjadi. Kejadian ini sangat mencoreng dunia pendidikan di Banyuwangi,” tandas Ikhsan.