RANCAH POST – Aparat yang tengah berjaga saat berlangsungnya demo 22 Mei di depan gedung Bawaslu Jalan MH Thamrin mendadak dikejutkan dengan kehadiran wanita bercadar.
Dari video yang beredar, wanita bercadar berpakaian serba hitam itu terus mendekat meski sudah diperingatkan polisi untuk duduk.
Di balik pengeras suara, seorang polisi meminta anggota polisi lainnya tidak mendekat wanita yang juga membawa tas ransel itu karena dikhawatirkan membawa bom.
Lantaran tak mengindahkan permintaan petugas, wanita itu kemudian ‘diusir’ dengan tembakan gas air mata.
Setelah berhasil diamankan, wanita bercadar dalam aksi 22 Mei 2019 itu diketahui berinisial DMR. Usai diamankan, DMR langsung menjalani pemeriksaan.
“Wanita bercadar yang dicurigai membawa tas dan berpakaian itu sudah menjalani pemeriksaan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (23/5/2019).
Wanita bercadar hitam dalam aksi unjuk rasa 22 Mei itu kelahiran 1987, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan berasal dari Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari hasil pemeriksaan, perempuan bercadar saat terjadinya kerusuhan 22 Mei di depan Bawaslu itu tidak membawa bahan peledak atau sejenisnya, ia membawa obat-obatan, botol air mineral, dan buku.
Menurut Argo, wanita yang kemudian dibawa oleh Polda Metro Jaya itu diduga mengalami ganggun psikis.
Motif ia datang ke Bawaslu pun tengah didalami. “Motivasinya apa datang ke Bawaslu, itu yang sedang didalami,” kata Argo.
Sementara itu, polisi mendapati bukti baru terkait insiden kerusuhan saat demo 22 Mei. Mereka menduga kelompok yang berafiliasi dengan ISIS berusaha menunggangi aksi tanggal 22 Mei 2019 tersebut.
Hal tersebut terungkap dari hasil penyelidikan terhadap dua perusuh yang ditangkap anggota Polda Metro Jaya.
“Keduanya bukan dari Jakarta, mereka terafilias dengan kelompok Garis,” kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal.
Dari kedua tersangka, diketahui kelompok tersebut ingin melakukan amaliyah pada momen demo 22 Mei. “Kami temukan bukti-bukti yang kuat,” ujar Iqbal.
Diterangkan Iqbal kelompok Garis (Gerakan Reformis Islam) merupakan kelompok yang pernah berbaiat mendukung ISIS.