RANCAH POST – Siang nanti, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi berencana mendaftarkan permohonan sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Terkait pengajuan permohonan sengketa hasil pilpres tersebut, BPN sudah menkyiapkan sejumlah nama sebagai kuasa hukum.
Dikatakan koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, ada lima kuasa hukum yang akan mendaftarkan permohonan sengketa hasil pilpres.
Mereka adalah Irman Putra Sidin, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Rikrik Rizkiyana, dan mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.
Selain itu, ada nama pengacara senior Otto Hasibuan dan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Denny Indrayana.
“Seperti yang sudah disampaikan, ada beberapa nama, ada Pak Irman, Mas Denny Indrayana, Bang Otto, dan Mas Bambang Widjojanto, namun timnya seperti apa belum difinalisasi,” tutur Dahnil, Kamis (23/5/2019).
Meski nama Otto Hasibuan disebut masuk ke dalam tim kuasa hukum BPN, Otto yang hadir dalam pertemuan di rumah Prabowo kabarnya hanya memberikan masukan terkait permohonan sengketa tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Sandiaga belum bisa memberikan kepastian apakah Otto akan masuk dalam tim kuasa hukum.
Menurut Sandiaga, tim kuasa hukum akan diumumkan sebelum pihaknya mendaftarkan permohonan sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
“Belum diputuskan, baru besok akan diputuskan peran Bang Otto seperti apa,” ujar Sandiaga, Kamis (23/5/2019).
Sama halnya dengan BPN, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi juga sudah mempersiapkan tim kuasa hukum untuk menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi.
“Kami juag sudah menyiapkan tim yang terdiri dari ahli kepemiluan, ahli hukum, dan advokat senior,” ungkap Wakil Ketua TKN Arsul Sani.
Dikatakan Arsul, anggota kuasa hukum berasal dari partai pengusung Jokowi Maruf, para profesional, dan relawan.
Dari penuturan Arsul, tim hukum itu akan dipimpin oleh Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
“Ketua tim Bang Yusril, wakilnya ketua bidang hukum DPP PDIP Tri Medya Pandjaitan, Teguh Samudra, Luhut Pangaribuan, dan saya sendiri,” tandas Arsul.