RANCAH POST – Belakangan ini media sosial viral dengan tayangan iklan yang dituding masyarakat sudah melecehkan guru.
Tayangan iklan itu memperlihatkan seorang guru yang dianggap sebagai sosok yang galak. Singkat cerita, ketika datang seorang siswa yang terlambat, guru tersebut berubah raut wajahnya.
Tak hanya menjadi murah senyum, guru dalam tayangan iklan game itu juga bertingkah laiknya seorang pembantu dengan membawakan tas siswa yang terlambat itu.
Di akhir tayangan iklan aplikasi game Hago, guru dan siswa terlambat itu sama-sama bermain sebuah game.
Munculnya iklan Hago itu rupanya dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk pelecehan karena tidak sesuai dengan prinsip dasar pendidikan dan tidak memperlihatkan sosok guru yang seharusnya digugu dan ditiru.
Menanggapi hal tersebut, Hago pun meminta maaf dan menyampaikan klarifikasi. Berikut klarifikasi Hago Indonesia terkait tayangan iklan yang dituding melecehkan guru dan berujung petisi tersebut.
Kami mendengar serta berterima kasih atas tanggapan masyarakat dan kami meminta maaf. Tidak ada niat dari kami beserta tim untuk menggambarkan suatu profesi dengan tidak sepantasnya. Konten terkait sudah kami hapus dari seluruh kanal resmi kami dan sudah tidak lagi tayang di televisi sejak 13 Mei 2019, dan kami akan melakukan evaluasi proses internal sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Ide dari iklan ini adalah menggambarkan bahwa bermain game dapat membantu semua orang, dari berbagai latar belakang, untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang menyenangkan. Kami sadar, pesan ini tidak tersampaikan secara baik.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan, ada kalanya kami melakukan kesalahan dan kami akan belajar dari pengalaman tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait, terutama masukan dari publik, yang membantu kami untuk terus belajar menjadi lebih baik guna mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna.
Salam Hormat
Cyra Capanzana
Hago Business Development Dorector for SEA