RANCAH POST – Perkembangan teknologi membawa angin segar bagi pelaku usaha ecommerce di Indonesia. Hal tersebut turut menghadirkan marketplace anyar, tepat 1 Agustus 2016 ditandai sebagai awal mula perjalanan Jakmall.com.
Munculnya Jakmall.com dipegang oleh 5 pemuda lulusan Universitas Bina Nusantara (BINUS), Erick S. Djatiwidjaja (Chief Executive Officer), Reza Aggi Prasetyo (Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer), Sugiri R. Wijaya (Co-Founder sekaligus Chief Business Development Officer), Alvin Tanjaya (Co-Founder sekaligus Chief Technology Officer), dan Samuel F. Ekanata (Co-Founder sekaligus Chief Operation Officer).
Dengan pendanaan hanya diawal Jakmall.com hadir sebagai salah satu marketplace dengan konsep yang berbeda dibanding marketplace lainnya.
Sugiri R. Wijaya menjelaskan bahwa Jakmall.com menjadi beda karena seller yang dimiliki marketplace Indonesia ini benar-benar yang memberikan best deal.
Sampai Februari 2019, ribuan calon seller Jakmall.com masih dalam tahap antri untuk diverifikasi menjadi seller. Tim kawakan pria yang akrab disapa Sugiri memang lebih selektif.
Seleksi yang terbilang ketat mulai dari NPWP sampai surat ijin bagi calon seller tidak seterbuka marketplace lain, tapi memberikan jaminan barang di Jakmall.com yang terbaik dan termurah.
Sejak kehadiran di Agustus 2016, marketplace ber-tagline Lebih Murah, Langsung dari Pusatnya menjadi marketplace yang diburu reseller untuk dijual kembali di marketplace lain.
“Jakmall.com ini unik, dan bisa dikatakan berbeda dengan yang lain. Untuk perkembangan keuangan di Jakmall.com selama hampir 3 tahun ini kami sudah hijau dalam artian sudah menghasilkan profit, cukup untuk operasional padahal kami hanya mendapatkan 1 kali pendanaan di awal. Model dan strategi bisnis yang diterapkan di Jakmall.com memang dipikirkan sampai jangka panjang. Karena kita lebih ke sustainability, bagaimana untuk menghasilkan profit bukan menaikkan valuasi lalu ditinggalkan. Kami tidak ingin seperti itu terjadi,” kata Reza Aggi Prasetyo, CMO Jakmall.com.
Marketplace dengan jumlah karyawan sebanyak 70 orang ini pun terus tumbuh dan bertambah bahkan masih membuka lowongan pekerjaan untuk beberapa posisi menarik.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat pondasi bisnis dengan kultur startup yang dianut Jakmall.com.
Dari perkembangan pengguna, setiap tahun pun memperlihatkan peningkatan yang signifikan baik affiliate (reseller) maupun user.
Tentunya hal ini menjadi nilai positif untuk Jakmall.com agar dapat bertahan di industri ecommerce Indonesia.
Karena pada dasarnya, selain nilai valuasi, Jakmall.com juga mengutamakan pada pencarian keuntungan.
Untuk memperoleh keuntungan itu dibutuhkan strategi yang tepat dan lebih selektif dalam mengambil langkah termasuk pada pendanaan.
Secara general, Jakmall.com tidak menutup diri dari pendanaan atau investor, hanya saja lebih selektif dalam bekerjasama.
“Kami terbuka untuk semua kemungkinan, termasuk pada pendanaan atau investor. Jika memiliki visi misi yang sejalan dengan Jakmall.com, sangat memungkinkan untuk berkolaborasi. Apalagi jika pendanaanya betul-betul perusahaan asli Indonesia, karena kami pun marketplace asli Indonesia,” pungkas Reza.