RANCAH POST – Penemuan 87 mortir yang tertanam di halaman rumah warga di Dago menggegerkan warga Bandung dan sekitarnya.
Menurut dugaan, puluhan mortir yang ditemukan itu merupakan sisa peninggalan perang dunia kedua.
Sebagaimana dihimpun, penemuan mortir di Dago Bandung itu bermula ketika Kevin Purnama hendak membangun garasi di rumahnya yang berada di Jalan Ir H Juanda (Dago) Gang Cinta Wangi, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (5/3/2019) siang.
Ketika menggali tanah untuk membangun pondasi, ditemukan satu mortir yang bentuknya lonjong.
“Mortir itu ditemukan di kedalaman setengah meter, kemudian dilaporkan kepada kami,” ungkap Kapolsek Coblong AKP Auliya Dhjabar.
Dengan adanya penemuan mortir di Dago, Polsek Coblong kemudian melakukan koordinasi dengan Tim Jibom Polda Jabar dan menyisir seluruh area di rumah tersebut.
Hingga Selasa malam, seluruh mortir yang ditemukan mencapai 87 buah. “Yang sudah diangkat totalnya 87,” tutur Auliya.
Adapun berdasarkan penuturan Dandim 0618 BS Letkol Inf Hery Subagyo, penemuan mortir di Bandung itu diduga peninggalan perang dunia kedua.
“Dari penemuan di sejumlah wilayah, tipenya sama, ini dimungkinkan sisa peninggalan peran dunia kedua,” ucap Hery.
Bentuk dari mortir itulah yang menguatkan dugaan bahwa mortir tersebut berasal dari perang dunia kedua.
“Kondisinya sudah berkarat dan rapuh, asumsi sementara itu sudah lama, dari bentuknya juga bukan granat mortar sekarang, kemungkinan produksi lama yang belum dipastikan tahun produksinya,” papar Hery.
Untuk memastikannya, lanjut Hery, mortir itu akan dibawa pihaknya ke gudang penyimpanan Kodam Siliwangi di Banjaran.
“Akan kita bersihkan dan teliti lebih lanjut untuk memastikan masih atau tidak,” imbuh Hery.
Sementara itu, berkaitan dengan adanya penemuan mortir di Dago, Pemerintah Kota Bandung meminta warga lebih waspada ketika hendak membangun bangunan.
Hal tersebut mengingat wilayah Bandung dulunya merupakan wilayah kolonial.
BACA JUGA: Warga di Tasikmalaya Temukan 33 Mortir, Polda Jabar Turun Tangan
“Ini warning, masyarakat harus waspada mengingat kita tinggal di daerah bekas Belanda dan pernah terjadi perang di sini,” kata Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana.