RANCAH POST – Ledakan granat berlangsung di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Kamis (14/2/2019) siang kemarinsekitar pukul 14.00 WIB.
Akibat adanya ledakan granat di Bogor tersebut, tiga anak menjadi korban, satu meninggal dunia, dan dua lainnya menderita luka serius.
Kasus granat meledak di Bogor itu sempat mengegerkan warga lantaran suara ledakan terdengar hingga radius satu kilometer.
Oleh warga setempat, korban ledakan granat di Cibungbulang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang.
Korban meninggal dunia tewas mengenaskan, sedangkan dua korban lainnya mengalami luka pada kaki dan tangan.
“Kami lihat ada luka di kepala pada korban yang meninggal dunia,” ucap warga sekitar bernama Sarifudin.
Sebagaimana dihimpun, insiden ledakan granat di Bogor itu bermula ketika ketiga korban bermain ke lapangan tembak hendak mencari bambu untuk dijadikan mainan.
Di lokasi, ketiganya menemukan benda yang diduga sebagai granat. Tak tahu benda itu berbahaya, granat itu dibawa pulang dan dijadikan mainan dengan cara dipukul-pukul hingga akhirnya meledak.
Akibatnya, bocah berusia 10 tahun bernama Muhammad Mubarok bin Abdul Majid asal Kampung Wangunjaya, Desa Ciaruteunilir, Kecamatan Cibungbulang meregang nyawa.
Sedangkan kedua temannya, Khoirul Islami bin Tatang (10) dan Muhammad Doni bin Dodo (14), warga Kampung Bubulak Desa Ciaruteunilir mengalami luka cukup serius.
Sementara itu diterangkan Kepala Penerangan Korem 061/Surya Kencana, Mayor Inf. Ermansyah, granat meledak di Bogor itu merupakan granat jenis GLM (grenade launcher mortir).
“Info sementara di lapangan, granat itu jenis GLM,” tutur Ermansyah, Kamis (14/2/2019).
Masih dikatakan Ermansyah, pihaknya belum bisa memberikan kepastian soal asal-usul granat tersebut lantaran masih melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Tragis! Selfie Maut Pegang Granat, Pria 26 Tahun Meregang Nyawa
“Apakah itu granat latihan atau granat Belanda, kita belum mengetahuinya, tim intel dan koramil masih melakukan penyelidikan,” tukas Ermansyah.