RANCAH POST – Tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro, sejumlah alumni Universitas Diponegoro (Undip) memenuhi gedung PPI yang berada di kawasan Kota Lama, Semarang.
Para alumni Undip itu hadir di loksi dalam rangka memberikan dukungan melalui sebuah deklarasi kepada calon presiden nomor urut 1, Jokowi.
Selepas menghadiri acara deklarasi yang juga dihadiri alumni perguruan tinggi lain di Jawa Tengah, Joko Widodo langsung bertolak menuju GOR Jatidiri untuk bertemu dengan Tenaga Pegawai Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TPHL-TBPP).
Di lokasi itu, Jokowi berbicara mengenai nasib penyuluh pertanian yang menuntut diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Hanya saja, pembicaraan itu membuat suami dari Iriana tersebut disoraki oleh para penyuluh pertanian yang hadir.
Kejadian Jokowi disoraki penyuluh pertanian itu bermula ketika Ketua TPHL-TBPP Gunadi menyampaikan tuntutan agar 17 ribu penyuluh diangkat menjadi PNS.
Setelah Gunadi berbicara, giliran Jokowi berbicara di atas podium. Dari penuturannya, ia baru tahu kalau ada tuntutan diangkat menjadi PNS.
Para penyuluh yang hadir pun serempak menyoraki orang yang kini menjabat sebagai Presiden RI tersebut. Usai mereda, Joko Widodo melanjutkan pembicaraannya.
Menurutnya, pemerintah hingga saat ini kekurangan 40.000 penyuluh pertanian. Namun ia mengingatkan untuk melakukan pengangkatan penyuluh menjadi PNS diperlukan payung hukum seperti melalui keppres atau perpres.
Meski demikian, ia akan terlebih dahulu melihat apakah UU-nya memungkinkan.
“Saya tidak ingin berbicara yang manis-manis di depan bapak ibu semua. Kalau nanti setelah saya buka undang-undangnya tidak memungkinkan, kan sulit,” kata dia.
Kepada para penyuluh yang hadir, hari ini (4/2/2019) ia mengatakan akan memanggil Menpan RB untuk membicarakannya. Rabu yang akan datang, ia menargetkan bisa memberikan penjelasan terkait nasib para penyuluh itu.