RANCAH POST – Sebagai seorang siswa, jika dirinya kedapatan melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah, maka ia pun akan kena sanksi.
Sanksi tersebut bisa berupa hukuman hingga dikeluarkan dari sekolah jika memang kesalahan yang dilakukannya benar-benar fatal.
Baru-baru ini seorang gadis tergulai lemas di ranjang dan kaki kanannya berbalut perban putih akibat luka yang didapat usai dihukum oleh sang guru.
Dengan ditemani ibunya, siswi itupun menceritakan keluh kesahnya. Siswi berinisial AR berusia 16 tahun itu merupakan siswa di SMK Nusantara Bantang yang kini duduk di bangku kelas X.
AR sendiri merupakan siswi yang berprestasi dalam olahraga arum jeram dan namanya tercatat mewakili Kabupaten Batang dalam gelaran Provprov beberapa waktu yang lalu.
Pihak keluarga pun menyayangkan tindakan dari oknum pengajar yang membuat kaki anaknya terluka hingga tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Atas kejadian yang menimpanya hingga membuat kakinya terluka AR mengaku kalau ia trauma dengan kejadian itu.
Kejadian itu sendiri berawal ketika ia tidak mengikuti ekstra Pramuka. Setelah upacara semua siswa dikumpulkan dan dipisahkan.
Yang tidak mengikuti ekstra Pramuka disuruh lepas sepatu kemudian di suruh jalan jongkok memutar lapangan.
Gadis 16 tahun itupun menuturkan untuk sementara waktu ini ia tidak ingin berangkat ke sekolah karena takut dan menunggu kondisi kakinya pulih.
Dalam hukuman itu semua siswa yang tidak mengikuti ekstra Pramuka disuruh untuk memutar lapangan sebanyak 15 kali sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat baru menyelesaikan dua putaran, AR merasa kakinya perih dan ia pun menghentikannya. Sesampinya di rumah, ia melihat kakinya melepuh dan sempat hampir terjatuh saat berjalan memasuki rumah.
Sementara itu Burdatul Layaliy, ibu AR mengaku kecewa atas tindakan seorang pengajar yang menghukum putrinya dengan jalan jongkok di tengah panasnya terik matahari siang.
Atas kejadian itu, pihak SMK Nusantara Batang pun angkat bicara terkait kasus hukuman terhadap siswinya yang berinisial AR itu.
Pihak sekolah yang mendatangi rumah AR mengaku menyesal atas kejadian itu. Hangga Sagita Permana selaku pengampu ekstrakurikuler Pramuka tidak menyangka kalau hukuman yang diberikannya berujung luka di kaki siswinya.
Pihaknya pun mengaku hal itu menjadi pembelajaran terhadap sistem pengajaran di SMK Nusantara.
BACA JUGA: Tak Terima Dihukum karena Terlambat Ikut Upacara, Siswa MTs di Gempol Laporkan Guru ke Polisi
Mendengar AR tak mau sekolah untuk beberapa waktu, Hangga pun langsung membujuknya agar siswinya itu mau masuk kembali setelah pulih.