RANCAH POST – Beragam kisah nyata datang dari korban selamat terjangan tsunami, tanah bergerak serta gempa di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sepekan sudah bencana alam itu melanda warga kota Palu dan Donggala, akan tetapi runtutan peristiwa masih teringat jelas di benak para korbannya.
Seperti kisah dari ibu dan kedua anaknya, warga Jalan Garuda, kota Palu. Alina Rahmawati Azis dan kedua anaknya Al Zakyandra serta Bintang Mahardika berhasil selamat dari terjangan tsunami yang menerjang Pantai Talise.
Rahmawati mengaku kalau dirinya sudah pasrah ketika puluhan manusia di pantai tersebut tersapu tsunami, termasuk ia dan kedua anaknya.
Tapi apa daya, sambil teriak ia meminta tolong dengan menarik tangan kedua anaknya berlari di sepanjang Jalan DR Sutomo.
Ia pun berupaya untuk menaiki mobil yang pintunya terbuka bersama kedua anaknya. Tapi mereka ditendang dari dalam mobil sehingga terpental ke aspal yang sudah digenangi air laut.
Akhirnya, ia beserta kedua anaknya hanyut dan berusaha menyelamatkan diri di tengah kepungan air yang sudah menenggelamkan wilayah pantai Talise saat itu.
Dalam kondisi yang tidak pasti, Rahmawati mengaku banyak melihat orang-orang yang mengapung dan minta tolong. Karena sudah tak kuasa dengan kondisinya yang hanyut dan terlepas dari kedua anaknya.
Saat dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ia terjaga oleh suara dan tangan anaknya yang menariknya begitu kuat dari aliran air.
Selang beberapa menit saat air surut, tiba-tiba ada mobil yang menghampiri mereka bertiga.
Mereka pun menaiki mobil itu. Anehnya, mobil itu meluncur dengan selamat diantara mobil-mobil yang ada saat itu.
Kedua anaknya hingga saat ini masih trauma dengan pantai dan air laut. Bahkan mereka tidak mau minum air putih, selain susu.
Untuk sementara, Rahmawati dan keluarganya akan mengungsi ke Kabupaten Luwuk melalui jalur darat. Hal tersebut dilakukannya untuk pemulihan psikolog dia dan juga kedua anaknya.