RANCAH POST – Keberadaan pabrik ekstasi di Bogor berhasil diungkap jajaran Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat.
Di pabrik ekstasi yang berada di Perumahan Sentra Pondok Rajek Blok B2 No 5, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor itu, aparat menemukan ekstasi jenis baru bernama 3 in 1.
Diterangkan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, penggerebekan pabrik narkoba di Bogor itu berlangsung pada Sabtu (22/9/2018) malam.
Di lokasi, polisi menyita ektasi ‘three in one’ sebanyak 3061 butir.
Bukan itu saja, di pabrik ekstasi Cibinong tersebut polisi juga mengamankan barang bukti lainnya seperti sabu seberat 158 gram, zat perwarna 250 gram, perwanar makanan, 3 handpone, timbangan, dan sejumlah barang bukti lainnya.
Selain menangkap AP (40) selaku pemilik rumah dan pembuat ekstasi, polisi juga menangkap RS (24) yang diketahui sebagai seorang kurir.
“Dari hasil pengujian yang dilakukan di laboratotrium, itu narkoba jenis baru yang dikenal dengan istilah ‘three in one’,” tutur Hengki, Senin (24/9/2018).
Jika biasanya ekstasi yang ditemukan mengandung methylenedioxy mhetamphetamine (MDMA), ekstasi baru yang ditemukan ini mengandung bahan baku sabu, halusinogen, dan depresan.
“Bagi penggunanya ini sangat berbahaya,” ujar Hengki.
Masih dikatakan Hengki, penggerebekan pabrik narkoba di Cibinong itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan seorang residivis berinisial SI (55).
“Sebelum menangkap SI, kita menangkap pasangan sejoli, dari sana kita lakukan pengembangan,” ucap Hengki.
Sementara itu sebagaimana dihimpun, di lokasi penggerebekan pabrik narkoba di Bogor, Puteri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra, nampak hadir.
Kehadirannya ke lokasi tak lain dalam rangka membawa misi pemberantasan narkoba. Soni pun diketahui menyandang gelar duta anti narkoba dari BNN.
BACA JUGA: 1 Ton PCC Disita, Aparat Gerebek Pabrik Narkoba di Tangerang Milik Pak Haji yang Dermawan
“Sabtu kemarin saya lihat beritanya, ini membuat saya prihatin karena di Indonesia ternyata ada pabriknya. Saya pun baru mengetahui bahwa narkoba jenis baru ini merupakan yang paling jahat,” ucap Sonia.