RANCAH POST – Tran Dai Quang yang menjabat sebagai Presiden Vietnam dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (21/9/2018) kemarin.
Penyebab Presiden Vietnam meninggal dunia di usia 61 tahun itu disebutkan karena mengidap virus langka.
Berdasarkan keterangan mantan menteri kesehatan dan kepala komite nasional yang bertanggung jawab atas kesehatan presiden, Nguyen Quoc Trieu, Tran Dai Quang sejak Juli 2017 terpapar virus langka.
Tak hanya langka, virus itu, sebagaimana dilaporkan media online Vietnam yang dikelola negara, VnExpress, juga sangat mematikan.
Untuk menjalani perawatan, Tran Dai Quang sudah pergi ke Jepang sebanyak 6 kali. Quang sendiri meninggal dunia di salah satu rumah sakit militer yang ada di Kota Hanoi.
Menurut Trieu, Tran Dai Quang mengalami koma sejak masuk rumah sakit pada Kamis sore. “Profesor dan dokter yang berasal dari Jepang selama setahun terakhir menangani kesehatannya,” kata Trieu.
“Obat-obatan yang ada hanya berupaya mencegah dan memulihkan untuk sementara waktu, tidak ada obat-obatan yang bisa menyembuhkannya seperti sedia kala,” imbuh Trieu.
Sebelum menjadi Presiden Vietnam pada 2 April 2016 lalu, karir Tran Dai Quang dimulai dari sekolah polisi, ia kemudian menempati posisi di Kementerian Keamanan.
Tahun 2011, Quang diangkat menjadi seorang menteri. Setelah itu, ia diangkat menjadi presiden.
Kepergian Presiden Vietnam kedelapan itu membuat Presiden RI Joko Widodo ikut berduka.
“Kabar duka ini membuat saya sedih karena pada 11 September kemarin saya baru saja bertemu dengan beliau,” kata Jokowi dalam siaran pers, Sabtu (22/9/2018).
Kunjungan Presiden Jokowi ke Vietnam mendapat sambutan hangat dari Presiden Tran Dai Quang. Dalam kunjungan itu, kedua negara membicarakan peningkatan kerja sama.
BACA JUGA: Flappy Bird Emas Buatan Vietnam Terjual Seharga USD 1.500
“Dedikasi beliau terhadap rakyat Vietnam membuat saya terkesan,” tutur Jokowi.