RANCAH POST – Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggota DPR RI bernama Herman Herry akhirnya dilaporkan korban ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Korban pemukulan anggota DPR itu bernama Ronny Yuniarto (32) yang mengalami retak dan patah dua jari.
Dikatakan Febby Sagita, kuasa hukum korban penganiayaan Herman Herry, kliennya juga mengalami luka lebam pada bagian tangan, kaki, dan wajah.
Diterangkan Febby, penganiayaan yang dilakukan Herman Herry terjadi di kawasan Arteri Pondok Indah sekitar pukul 21.30 WIB, 10 Juni 2018 lalu.
Kala itu, korban yang memasuki lajur bus way dihentikan oleh dan ditilang oleh anggota kepolisian.
Ketika berbicara dengan anggota polisi yang menilangnya, korban penganiayaan anggota DPR itu bertanya kenapa kendaraan yang berada di belakangnya tidak ditilang.
Penumpang mobil di belakang korban yang diduga Herman Herry kemudian turun. Herry disebut menantang dan mendorong korban sehingga korban refleks memberikan perlawanan.
Selanjutnya, seorang pria yang disebutkan sebagai ajudan Herry juga ikut menyerang korban.
Setelah kejadian itu berlalu, korban kemudian mengambil foto mobil pelaku. Diketahui mobil pelaku ternyata Rolls Royce dengan nopol B 88 NTT.
Dikatakan Irish Ayuningtyas, istri korban penganiayaan Herman Herry, suaminya mengalami patah jari karena diduga ditendang dan diinjak pelaku.
Bahkan ketika berusaha melerai dan melindungi suaminya, Irish pun sempat menjadi sasaran penganiayaan. Akibatnya, Irish pun mengalami lebam pada kaki kanan, tangan kiri, dan rahang kanan.
Kasus penganiayaan anggota DPR RI Komisi II Herman Herry sendiri kini tengah dalam penyelidikan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar menuturkan, untuk mendapatkan kejelasakan soal penganiayaan itu, penyidik hingga sekarang ini terus mengumpul bukti dan saksi.
Penyelidikan lebih mendalam akan dilakukan untuk mengetahui pelaku sebenarnya.
BACA JUGA: Guru Ngaji di Ciamis Mengaku Dianiaya Makhluk Gaib
“Kita sedang dalami apa yang disampaikan korban, kita juga masih mencari anggota polisi yang menjadi saksi di lokasi,” ujar Indra.