BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu melakukan penataan terhadap kolam Cikawali yang berada di Astana Gede Kawali.
Namun penataan berupa pemasangan dinding batu yang ditujukan untuk mencegah erosi kolam tersebut justru dianggap menghilangkan keaslinan dan kekeramatan kolam tersebut.
Pengunjung asal Lumbung, Hermawan mengatakan, kondisi kolam Cikawali Astana Gede Kawali tidak seperti dulu. Menurutnya, keaslian dan kekeramatan kolam tersebut terkesan sirna.
“Kini, kolam yang dulu digunakan untuk mandi keluarga raja itu hanya seperi kolam buatan biasa,” ucap Hermawan.
Adapun sebagaimana dikatakan petugas Astana Gede Kawali, Lia Apriliani, pemasangan dinding batu pada kolam Cikawali yang dilakukan oleh pemerintah daerah itu agar tidak terjadi erosi.
“Meski dipasangi batu di sekelilingnya, itu tidak permanen. Pada intinya, batu dipasang agar kolam Cikawali tidak dipenuhi sedimen sehingga menjadi dangkal dan supaya airnya tetap jernih,” tutur Lia.
Sementara itu dikatakan Kabid Destinasi Dinas Parawisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, penataan kolam Cikawali di Astana Gede Kawali dimaksudkan agar tidak terjadi erosi pada sisi kolam.
Jika sisi kolam tidak ditahan menggunakan batu, pihaknya khawatir kolam itu akan tergerus erosi.
“Kalau erosinya makin parah, kami khawatir kolam itu akan punah. Makanya untuk menghentikan erosi, kami pasang tembok di sisinya,” ujar Budi, dilansir Harapan Rakyat.
Budi menambahkan, penataan di Astana Gede Kawali itu sudah seizin Balai Purabalaka dan Cagar Budaya. Bentuk asli dari kolam itu pun tidak berubah.
BACA JUGA: Rebutan Cewek, Karyawan Toko di Kawali Ciamis Dibacok
“Diperbolehkan selama bentuk aslinya tidak berubah. Penataan ini dilakukan supaya Cikawali tidak punah karena faktor alam,” tandas Budi.