RANCAH POST – Dalam insiden bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, sejumlah pelaku tewas. Namun dalam kejadian itu, satu orang anak pelaku berinisial AAP (8) selamat.
Setelah dibawa ke RS Bahayangkara Polda Jawa Timur, bocah selamat dalam serangan bom Polrestabes Surabaya itu dijenguk oleh kakek dan paman dari sang ibu.
Namun, kakek AAP tersebut tak sudi melihat jasad orangtua AAP, TM dan TE, yang menjadi pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya.
AAP diketahui merupakan anak ketiga dari TM dan TE, pelaku serangan bom di Polrestabes Surabaya yang berlangsung pada Senin (14/5/2018) pagi.
Rupanya, dalam peristiwa bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, orangtua AAP juga membawa dua anaknya yang lain, MDA dan MDS, yang tewas dalam kejadian tersebut.
Mengejutkannya, AAP selamat dalam bom bunuh diri di Surabaya itu dan tak mengalami luka parah.
Sesaat setelah ledakan bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya terjadi, AAP tiba-tiba berdiri dari lokasi ledakan.
AAP kemudian langsung digendong AKBP Roni Faisal dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dan siuman pada Selasa (15/5/2018) kemarin.
“Tadi kakek dan pamannya datang menjenguk AAP,” ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, Rabu (16/5/2018).
Masih dikatakan Barung, kedatangan kakek dan paman AAP sebenarnya diperlukan untuk menyempurnakan proses identifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya.
Hanya saja, jangankan melihat jenazah TE, ibu AAP, Barung mengisitilahkan bahwa kakek AAP tak mengakui jenazah TE sebagai anak.
“Bagaimana lagi, tidak diakui anak,” kata Barung.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri Polrestabes Surabaya terjadi di gerbang utama masuk mapolres.
Dari rekaman CCTV, terlihat dua pengendara sepeda motor yang hendak masuk dan diperiksa oleh petugas yang berjaga.
BACA JUGA: Bocah Perempuan Diduga Anak Pelaku Selamat dalam Insiden Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya
Ketika hendak diperiksa itulah dua ledakan beruntun terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan.