RANCAH POST – Untuk mensterilkan arena CFD dari pakaian bermotif politis, Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta membagikan ribuan kaus berwarna putih.
Hal tersebut sebagaimana dibenarkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov DKI Jakarta, Yani Wahyu Purwoko.
“Anggota kami memang menyiapkan kaos putih, itu cara terakhir kepada masyarakat yang ingin memasuki arena Hari Bebas Kendaraan Bermotor,” kata Yani.
“Kalau ada yang memakai kaos dengan tagar tertentu dan terpaksa melintas, kami sarankan ambil kaos di petugas,” lanjut Yani, Minggu (6/5/2018).
Kaos putih tersebut disediakan di 12 titik, masing-masing titik berjumlah 100 kaos. Untuk anggota Satpol PP, ada 250 petugas termasuk petugas perempuan.
“Sekarang ada deklarasi, yang deklarasi tidak boleh masuk ke arena CFD,” ucap Yani.
Sementara itu, dalam acara Deklarasi Relawan Nasional #2019GantiPresiden yang berlangsung di kawasan Monas, Minggu (6/6/2018), inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera menyampaikan permohonan maaf atas dugaan persekusi di arena CFD terhadap Susi Ferawati.
Insiden tersebut, dikatakan Mardani, merupakan pembelajaran agar ke depan relawan #2019GantiPresiden bisa meminimalisir gesekan dengan kubu yang berbeda.
“Kami memang tidak terlibat, tapi mungkin itu sebagian dari relawan kami, kami minta maaf,” ucap Mardani yang juga menjabat Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera itu.
Masih dikatakan Mardani, gerakan dengan tagar 2019 ganti presiden itu bukan pertemuan politik, namun murni aspirasi masyarakat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Susi Ferawati diduga menjadi korban intimidasi ketika berada di arena CFD.
BACA JUGA: Arena CFD Bundaran HI Dibanjiri Massa #2019GantiPresiden
Insiden yang disebut persekusi itu kemudian dilaporkan ke polisi. Saat menjalani pemeriksaan polisi, Susi memberikan rekaman video viral di media sosial yang memperlihatkan wajah para pelaku.