RANCAH POST – Aksi unjuk rasa digelar sejumlah warga buntut adanya acara tarian erotis di Jepara saat berlangsungnya perayaan ulang tahun salah satu komunitas motor.
Tari erotis di Jepara tersebut sebagaimana diketahui berlangsung di Pantai Kartini Jepara, Sabtu (14/4/2018) kemarian.
Tarian erotis Jepara yang diperagakan oleh tiga orang penari yang mengenakan bikini tersebut kemudian viral setelah videonya menyebar di media sosial.
Adapun aksi unjuk rasa tersebut digelar warga jepada di tugu Kartini. Dalam kesempatan tersebut, warga yang melakukan unjuk rasa membawa spanduk bertuliskan penolakan adanya pornografi di Jepara.
Peserta aksi unjuk rasa juga membawa poster bertuliskan ‘kami menolak pentas porno, kado pahit HUT ke-469 Jepara, jangan kotori bumi Kartini, perempuan Jepara mengutuk dan selamatkan anak-anak kita’.
Tak hanya berorasi, warga juga menggalang tanda tangan untuk menolak aksi serupa kembali terjadi di muka umum di Jepara.
Dikatakan Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto, dirinya sangat menyesalkan terjadinya tarian erotis di Pantai Kartini Jepara.
Selain tak patut ditonton, kata Hadi, tari erotis di Pantai Kartini Jepara juga bertentangan dengan semangat emansipasi dan kesetaraan yang merupakan cita-cita RA Kartini.
“Kami sangat menyayangkan tari erotis di Pantai Kartini Jepara yang kebetulan juga digelar pada saat umat Islam tengah libur bertepatan dengan Isra Miraj,” kata Hadi.
Menurut Hadi, selain tak mendidik dan dikhawatirkan berpengaruh terhadap pariwisata, acara di Pantai Kartini Jepara tersebut melanggar peraturan/undang-undang terkait pornoaksi yang dapat menimbulkan keresahan.
Adanya video tari erotis di Jepara yang berlangsung di Pantai Kartini dibenarkan oleh Joko Wahyu Sutejo selaku pengelola pantai.
Terkait hal itu, Joko mengaku sudah dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: VIDEO Penari Erotis di Pantai Kartini Jepara Bikin Heboh Netizen
“Betul, waktu itu komunitas motor tengah berkumpul. Namun saya tidak tahu kalau tarian erotis itu ada karena sedang tidak di lokasi. Ketika kembali ke lokasi, acaranya sudah beres,” ujar Joko.