RANCAH POST – Setelah beberapa hari yang lalu berada di Sukabumi, hari ini (12/4/2018), Presiden Jokowi mengunjungi Kabupaten Asmat, Papua.
Saat berada di Asmat, Presiden Joko Widodo mengawali blusukan dari Pelabuhan Agats menggunakan motor listrik.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo terlihat membonceng Ibu Negara Iriana dengan motor listrik yang dipasangi plat nomor RI-1.
Selepas blusukan dari Pelabuhan Agats, presiden melanjutkan kunjungan ke Gedung Serbaguna Widya Mandala untuk bertemua dengan ibu-ibu dan anak-anak Suku Asmat.
Setelah bertemu dengan mereka, Jokowi berkunjung ke proyek penampungan air hujan dan dilanjutkan dengan meninjau proyek pembangunan rumah rakyat.
“Jumlah rumah yang dibangun semuanya ada 1000 dan tinggal 150 lagi,” ujar orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Fasilitas seperti air dan listrik sudah tersedia di rumah-rumah tersebut.
“Supaya warga tidak lagi menggunakan speedboat, jembatan penghubung akan kita bangun, dan rencananya akan selesai pada Agustus 2018,” kata pria yang pernah menjabat Walikota Solo itu.
Ada yang spesial dalam kunjungan Jokowi ke Asmat kali ini, ia dianugerahi nama adat kambepit dan gelar panglima perang.
Nama adat dan gelar panglima perang itu diberikan ketika presiden menginjak tanah Asmat sesaat setelah turun dari helikopter di Pelabuhan Agats.
Kambepit sendiri merupakan nama dari salah satu panglima perang Suku Asmat zaman dulu yang dikenal sebagai tokoh pembawa perubahan sekaligus panglima yang pandai berperang.
Seiring dengan pemberian nama adat tersebut, tetua adat Suku Asmat pun memberikan dayung sebagai simbol memimpin negeri.
“Dayung ini kami berikan untuk memimpin kami, untuk mendayung perahu republik supaya tidak melenceng dari tujuan negara,” ucap tetua adat itu.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Touring Pakai Motor Chopper di Sukabumi
Bukan hanya dayung, noken juga diberikan dan dikalungkan ke leher Presiden Joko Widodo sebagai penanda dibukanya kegiatan presiden di Kabupaten Asmat.