RANCAH POST – Keadaan Teluk Balikpapan setelah adanya kebocoran pipa minyak Pertamina sungguh memprihatinkan. Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan bahwa tumpahan minyak ini membuat ekosistem rusak.
Apalagi setelah tumpahan ini menyebar luas. Bahkan lima orang nelayan dilaporkan tewas karena terbakar akibat minyak tumpah ini.
Bukan hanya itu saja, ternyata ikan pesut serta lumba-lumba juga ikut menjadi korban setelah ditemukan mati tedampar di pantai.
Tumpahan minyak yang tentu saja sangat mudah terbakar ini tentu saja membuat petugas dan juga masyarakat merasa sulit.
Hal ini tentu saja berbahaya, jika ada api sedikit saja maka mereka akan terbakar. Mirisnya lagi tumpahan minyak ini meluas serta merusak ekosistem laut.
Menurut data terkini, rumpahan minyak yang tadinya sekitar 7000 hektar, kini makin meluas menjadi lebih darii 12 ribu hektar.
Bahkan korban meninggal pun sebanyak 5 orang yang semuanya merupakan para nelayan.
Sementara itu 60 km pantai pun terkena dampak kejadian ini. 34 hektar hutan mangrove juga jadi korban.
Bukan hanya itu saja, warga sekitar pun mulai mengalami mual-mula karena bau minyak yang sangat menyengat.
Tumpahan minyak di Teluk Balikpapan ini diketahui menyebar menuju selat Makassar pada Minggu 1 April 2018.
BACA JUGA : Paus Ini Ditemukan Terdampar di Pantai Tasikmalaya, Ini yang Dilakukan Warga
Sementara itu Pertamina Refinery Unit V di Balikpapan mengatakan bahwa tumpahan minyak ini berasal dari bocornya pipa Pertamina yang putus.