RANCAH POST – Lantaran mengeluarkan gas beracun, taman wisata Kawah Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabuoaten Bondosowo ditutup sementara.
“Kami rekomendasikan agar jalur pendakian ke Gunung Ijen ditutup dikarenakan adanya gas beracun yang sedang diselidiki oleh petugas,” ucap Kepala PPGA Ijen Bambang Heri Purwanto, Kamis (22/3/2018).
Sebagaiman diketahui, warga Kali Banyupahit dan Watucapil Bondowoso terpapar gas dari Kawah Gunung Ijen. Warga yang terkena dampak gas beracun itu pun kemudian dilarikan ke Puskesmas Sempol dan RSUD Bondowoso.
“Dua hari terkahir ini ada peningkatan aktivitas gempa di Gunung Ijen, tapi tidak signifikan. Pada 18 Maret, tercatat ada 11 kali gempa vulkanik dangkal, dan pada 20 Maret ada 22 kali gempa vulkanil dangkal. Meski demikian, status Gunung Ijen masih normal,” kata Bambang.
Bambang melanjutkan, petugas masih berada di lapangan untuk mengetahui penyebab keluarnya gas beracun dari Kawah Ijen.
“Untuk sementara ini kami meminta kepada semua pihak untuk tidak mendekati radius 1 km dari bibir kawah dikarenakan berbahaya,” ucap Bambang.
Menurut perkiraan Kepala Resor Taman Wisata Alam Ijen KSDA Sigit Ariwibowo, Kawah Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun pada Rabu (21/3/2018) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, 30 warga menjadi korban dalam kejadian tersebut.
“Ada 30 warga yang mengalami keracunan, dan sejak tadi malam mereka dirawat di Puskesmas Ijen, Puskesmas Tlogosari, dan RSUD Bondowoso,” terang Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso Winarto, Kamis (22/3/2018).
“Dari informasi yang disampaikan rekan di lapangan, kondisi korban kini sudah membaik,” tambah Winarto.
BACA JUGA: Menikmati Pesona Semburan Lava Biru di Kawah Ijen
Winarto mengungkapkan, ada tiga dusun yang terkena dampak gas beracun Kawah Gunung Ijen, yakni Dusun Curah Macan, Dusun Watu Capil, dan Dusun Margahayu, yang masuk wilayah Desa Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen.