RANCAH POST – Nasabah Bank BCA di Tulungagung bernama Mujiono harus berurusan dengan aparat kepolisian lantaran kedapatan menyetorkan uang mainan untuk membayar utang.
Senin (19/3/2018) lalu, Mujiono mendatangi Bank BCA Cabang Tulungagung sembari membawa uang Rp4,5 miliar dalam kardus.
Namun setelah dibongkar, ada tulisan ‘mainan’ pada uang dolar As dan rupiah tersebut.
“Kami yang mendapat laporan kemudian mendatangi bank untuk melakukan penindakan. Setelah diperiksa, ternyata benar itu uang mainan,” terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo.
Uang mainan itu langsung dibawa ke Polres Tulungagung bersama dengan Mujiono yang mengaku memiliki kredit macet sejak tahun 2015 silam itu.
“Pembawa uang mainan itu kita tetapkan sebagai saksi dan dikenakan wajib lapor,” ujar Mustijat.
Adapun berdasarkan keterangan Mujiono, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, uang mainan tersebut hasil penjulan rumah.
Mujiono menjual rumahnya yang berada di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, dengan harga Rp17,5 miliar yang kemudian dibeli senilai Rp15,1 miliar oleh warga asal Blitar bernama Ali.
“Saya dan istri sepakat harga rumah Rp15,1 miliar karena Pak Ali minta perbaikan rumah,” ucap Mujiono, Rabu (21/3/2018).
Mujiono pun pada Hari Jumat (17/3/2018) mendatangi rumah Ali untuk mengambil uang. Oleh Ali, Mujiono dieri kardus yang disebut berisikan uang Rp4,5 miliar.
Mulanya uang itu akan langsung disetorkan ke bank. Namun karena hari sudah sore, penyetoran uang ke bank pun ditunda.
“Saya diberi saran untuk menyetorkan uang Senin pagi, saya menyanggupinya. Pak Ali bekrata ke saya dari kembali lagi ke Blitar, uang itu simpan saja, dan saya disuruh berjanji untuk tidak membuka uang dalam kardus itu,” kata Mujiono.
Atas saran Ali, Mujiono pun tak membuka kardus hingga akhirnya ia pergi ke Bank BCA Tulungagung untuk menyetorkan uang dalam kardus itu.
Seharusnya Ali juga datang, namun ponselnya tak bisa dihubungi. “Kata sopir travel yang biasa disewa Pak Ali, katanya Pak Ali sudah sejak pagi ke Tulungagung, tapi tidak muncul juga,” tutur Mujiono.
Mujiono kemudian masuk ke bank. Ketika hendak setor, ternyata kardus itu berisi uang mainan dalam pecahan rupiah dan dolar. Seisi bank pun geger dibuatnya.