BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Belum memadainya infrastruktur di salah satu wilayah Kabupaten Ciamis berikut ini sangat dirasakan dampaknya oleh sejumlah pelajar.
Setiap hari, puluhan siswa SD dari Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, harus berangkat sekolah ke Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari dengan menyeberangi sungai Ciputerahaji menggunakan rakit.
Tentu hal ini sangat beresiko terlebih jika aliran sungai mendadak meluap atau berarus deras. Namun demi menuntut ilmu, itu bukanlah halangan.
“Jalan terdekat satu-satunya menuju sekolah yaitu dengan naik rakit menyeberangi sungai, dan kami sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini,” kata pelajar tersebut.
“Kalau kami tak menyeberangi sungai, kami harus memutar sekitar 3 kilometer dan akan memakan waktu yang cukup lama. Kalau lewat sini, ke sekolah cuma butuh waktu 15 menit,” lanjut mereka.
Kondisi sedemikian rupa dibenarkan Kepala Desa Sindangrasa, Juen Budiana. Menurutnya, bocah SD dari desanya sudah lama berangkat dan pulang sekolah menyeberangi sungai dengan menaiki rakit.
“Anak-anak sekolah dari Rancabungur Dusun Pasiripis sudah lama menaiki rakit untuk menuju sekolah yang ada di desa seberang,” ujar Juen, Senin (12/3/2017) silam.
“Kenapa mereka lebih memilih jalur alternatif itu? Hal ini tak lain agar mereka cepat sampai ke sekolah. Tak hanya anak-anak, warga yang pergi berkebun atau melakukan aktifitas lainnya juga melewati jalur itu,” lanjut Juen, dilansir Harapan Rakyat.
Meski hal tersebut membuat dirinya prihatin, Juen tak bisa membangun jembatan penghubung mengingat terbatasnya anggaran.
Juen mengaku sudah mengusulkan pembangunan jembatan penghubung tersebut ke pihak-pihak terkait, namun belum juga terealisasi.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Sukasari, Kusmana, pemerintah semestinya menanggapi kondisi tersebut dengan merealisasikan pembangunan jembatan penghubung.
BACA JUGA: Pendarahan Hebat, Bocah SD di Ciamis Ini ‘Digarap’ Tiga Pemuda Bejat
“Jelas hal ini bagi kami juga merupakan PR besar. Namun dukungan dari pemerintah juga harus ada supaya masalah ini bisa segera diatasi. Hingga sekarang, usulan kami kepada pemerintah juga belum terealisasi,” kata Kusmana.