RANCAH POST – Kasus penganiayaan Kepala SMP 4 Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow sempat menghebohkan publik dan netizen di media sosial.
Penyebab kepala sekolah dianiaya pada Selasa (13/2/2018) kemarin itu pun akhirnya terkuak.
Diterangkan Kapolsek Lolak AKP Suharno, kasus penganiayaan kepala sekolah ini bermula manakala korban mengundang DP selaku orangtua siswa berkaitan dengan ulah anak pelaku.
Akan tetapi, pelaku penganiaya Kepala Sekolah SMP 4 Lolak itu tidak terima dengan pemanggilan itu sehingga emosi.
Ketika pembinaan dilakukan yang kemudian berujung dengan membuat pernyataan yang ditanda tangani oleh anak pelaku, penganiayaa Kepala SMP 4 Lolak itu pun terjadi.
“Pelaku marah karena bukan anaknya saja yang bertingkah,” ucap Suharno.
Saking emosinya, pelaku kemudian menendang meja kaca sehingga mengenai korban. Tak cukup itu saja, meja kaca itu kemudian diangkat dan dihantamkan ke kepala korban.
“Korban pun luka pada tangan kanan, hidung, dan kepalanya bengkak,” ujar Suharno.
Pelaku penganiayaan Kepala SMPN 4 Lolak sendiri sudah diamankan di Polsek Lolak untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, dari keterangan suami Kepala SMP 4 Lolak, Joni Sengkey, keluarganya cukup dekat dengan pelaku. Bahkan beberapa kali pelaku sempat meminjam uang kepada korban.
“Rumah kami dan pelaku cuma 300 meter, dia kerap meminta bantuan kepada saya,” kata Joni yang juga menjabat Sangadi Desa Labuan Uki.
Joni menuturkan, pelaku penganiayaan istrinya itu merupakan residivis kasus pembunuhan. Meski demikian, pelaku sudah memperlihatkan perubahan sikap.
“Ia sekarang sering ke gereja, istrinya juga majelis,” terang Joni, mengutip Tribun Jabar.