RANCAH POST – Saat berlangsungnya pelantikan empat pejabat negara di dalam Istana Merdeka, ribuan nelayan menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan nelayan asal Pantura tersebut dimaksudkan untuk memprotes kebijakan Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal larangan penggunaan cantrang.
Nelayan meminta larangan penggunaan cantrang tersebut dicabut lantaran dinilai merugikan nelayan tradisional.
Dalam aksi unjuk rasa, ribuan nelayan tersebut terlihat mengenakan ikat kepala sembari mengibarkan bendera aliansi buruh nelayan.
Tak hanya itu saja, para nelayan yang menggelar aksi unjuk rasa juga membawa poster berisi aspirasi. Para perwakilan massa pun silih berganti menyampaikan orasinya.
Tak ketinggalan para nelayan membawa keranda sebagai simbol matinya keadilan bagi nelayan dengan adanya pelarangan penggunaan cantrang yang memang digunakan nelayan Pantura untuk menangkap ikan.
Dengan dilarangnya penggunaan cantrang, kata Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia Riyono, berpengaruh kepada kesejahteraan nelayan.
Bahkan dikatakan Riyono, alat pengganti penangkap ikan yang disediakan pemerintah justru tidak produktif dan tidak sesuai dengan kebutuhan para nelayan.
“Alat yang diberikan justru tidak produktif, tidak seperti cantrang. Jumlahnya juga tidak sesuai dengan kebutuhan para nelayan,” ujar Riyono, Rabu (17/1/2018).
Riyono pun mengaku bila sebelumnya pihaknya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan akan kembali diterima presiden untuk membicarakan persoalan tersebut.
“Sudah ada kesepakatan kemarin, dan mudah-mudahan ada keputusan hari ini,” kata Riyono.
Riyono juga mengatakan bahwa pihaknya hanya meminta supaya cantrang bisa dipergunakan kembali untuk menangkap ikan.
BACA JUGA:Â Menteri Susi Ngopi dan Merokok Santai di Laut, Netizen: Sensasinya Gimana Tuh Bu?
“Kajian yang kami lakukan sudah kami sampaikan. Jika mereka punya kajian, mari kita duduk bersama dan melakukan kajian secara komprehensif,” tandas dia.