RANCAH POST – Objek wisata penangkaran rusa Cariu yang berada di Kampung Giri Jaya, Desa Sirna Rasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, memakan korban.
Jembatan penangkaran rusa yang ada di kawasan objek wisata tersebut ambruk pada Senin (1/1/2018) kemarin.
Informasi yang diperoleh sementara ini, 30 orang luka-luka dalam insiden jembatan penangkaran rusa ambruk tersebut.
Jembatan gantung di Bogor yang berfungsi sebagai penyebrangan itu putus pada saat puluhan wisatawan berada di atas jembatan. Alhasil, para wisatawan itu terjatuh ke sungai.
Beruntung dalam kejadian jembatan gantung Cariu putus itu, kondisi sungai cukup kering sehingga warga lainnya bisa membantu evakuasi terhadap korban yang terjatuh.
Dikatakan Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky, diduga jembatan gantung putus karena kelebihan beban.
Seharusnya, beban jembatan penangkaran rusa itu hanya untuk 10 orang.
“Namun lebih dari 10 orang naik ke jembatan tersebut. Akibat kejadian itu, 30 orang harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat,” kata Dicky.
Adapun dari keterangan Kapolsek Tanjungsari Iptu Muhaimin, 25 orang menderita luka ringan dan 5 orang lainnya menderita luka berat dalam insiden jembatan penangkaran rusa ambruk.
“Korban luka ringan dirawat di Puskesmas Tanjungsari, untuk korban luka berat dirujuk ke RS Permata Jonggol dan RS Medi Rosa Cibarusa Bekasi,” terang Muhaimin.
Tak hanya mengakibatkan korban luka, satu orang wisatawan meninggal dalam pertistiwa jembatan gantung ambruk di Cariu.
Wisatawan itu bernama Neni, 45 tahun, warga Ciketing Barat, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Sementara itu dikatakan Sekretaris Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo, mayoritas korban dalam kejadian jembatan penangkaran rusa putus adalah wisatawan.
BACA JUGA: ‘Jembatan Cinta’ Putus, 9 Tewas 18 Luka-Luka
Kebanyakan korban, sebagaimana dijelaskan Budi, berasal dari Cikarang, Bogor, Bekasi, dan Karawang.