RANCAH POST – Gempa bumi dengan kekuatan 6,1 skala richter mengguncang Lebak Banten, Selasa (23/1/2018) silam sekitar pukul 13.34 WIB.
Akibat gempa bumi Lebak Banten itu, BNPB mencatat sedikitnya 73 kecamatan yang tesebar di 9 kabupaten/kota di 3 provinsi di Jawa Barat terkena imbasnya.
Tak hanya merusak sejumlah bangunan, gempa di Lebak Banten juga menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 7 orang luka berat, dan 4 orang lainnya menderita luka ringan.
“Tercatat 2.760 unit rumah mengalami kerusakan, 1.894 rusak ringan, 575 rusak sedang, dan 291 rusak berat,” papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (26/1/2018).
Kerusakan rumah paling banyak terjadi di Kebupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi. Hal itu terjadi lantaran kedua kabupaten tersebut wilayahnya dekat dengan pusat gempa bumi Lebak Banten.
Tak hanya merusak bangunan rumah, terang Sutopo, gempa bumi Lebak Banten juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti tempat ibadah, fasilitas pendidikan dan kesehatan, gedung/kantor pemerintahan, dan fasilitas umum lainnya.
BPBD sendiri masih terus melakukan verifikasi data. Diperkirakan, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akan terus bertambah.
“Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” ucap Sutopo.
Sebelumnya, pada Jumat (26/1/2018) kemarin, BMKG mencatat ada dua gempa lumayan besar yang kembali terjadi di wilayah Lebak Banten. Gempa itu diketahui terjadi dua kali pada Jumat siang dan Jumat sore.
Pada Jumat siang gempa dengan kekuatan 5,2 skala richter terjadi sekitar pukul 11.48 WIB. Untuk Jumat sore, gempa terjadi sekitar pukul 17.12 WIB dengan kekuatan 5,0 skala richter.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi Lebak Banten itu terasa hingga ke sejumlah daerah di Pulau Jawa semisal Jakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA: Berkekuatan 6,1 SR, Gempa di Lebak Banten Terasa Hingga Jakarta
Pusat gempa diketahui berada di di Samudera Hindia, sekitar 61 km dari Kota Lebak, dan 43 km dari Kota Muarabinuangeun, Kab. Cilangkahan, Banten, di kedalaman 61 km di bawah laut.