RANCAH POST – Tepat di daerah Kayuputih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Konstruksi proyek LRT roboh pada Senin (22/1/2018) dini hari kemarin.
Diterangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta, Jupan Royter, lima orang menderita luka ringan pada insiden proyek LRT roboh tersebut.
“Korban yang terluka dirujuk ke RS Columbia Asia Jakarta Timur,” ujar Jupan, Senin (22/1/2018) kemarin.
Kelima korban dalam kejadian proyek LRT roboh tersebut masing-masing bernama Ahmad Kurnaedi (22), Abdul Mupit (30), Rois Julianto (27), Wahyudin (18), dan Jamal.
Buntut robohnya beton proyek LRT di Pulogadung, polisi memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab robohnya beton LRT.
“Empat orang saksi sudah kami periksa,” ucap Kapolsek Pulogadung Kompol Sukadi.
Hanya saja Sukadi tidak mengungkap identitas para saksi yang diperiksa berkenaan dengan proyek LRT roboh di Kayuputih tersebut.
Sukadi menambahkan, pihaknya juga akan memanggil sejumlah saksi lainnya mulai dari para korban hingga pengawas proyek.
“Saksi lain akan kita panggil termasuk kelima korban, karena korban ini belum kita mintai keterangan. Begitu juga dengan pengawas konstruksi, akan kita panggil,” kata Sukadi.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi meminta kepada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk menyelidiki insiden proyek LRT roboh di Kayuputih Pulogadung.
“Kejadian tersebut membuat saya prihatin, KNKT akan saya tugaskan untuk melakukan penelitian. Keselamatan kerja dalam berkonstruksi juga akan ditingkatkan,” tutur Budi.
Budi juga memastikan akan melakukan evaluasi selepas kejadian proyek LRT roboh. Budi menduga dalam kejadian tersebut ada faktor kesalahan manusia.
BACA JUGA:
“Saya pikir dalam kejadian ini ada unsur manusia, bukan karena teknologi. Teknologi yang merupakan suatu alat kalau dikerjakan dengan disiplin tidak akan terjadi apa-apa,” ucap Budi.