RANCAH POST – Mewabahnya penyakit difteri ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Dilaporkan, hingga November 2017, penyakit difteri tersebut sudah menyebar di 95 kab/kota di 20 provinsi dengan 11 provinsi di antaranya sudah masuk kategori KLB.
Kesebelas provinsi itu yakni Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Dikatakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi, cara ampuh menangani penyakit itu adalah dengan melakukan imunisasi difteri.
Maka dari itu, Oscar meminta kepada masyarakat supaya tak ragu-ragu mendatangi fasilitas kesehatan supaya memperoleh penyakit difteri.
“Mencegahnya dengan imunisasi difteri, tak ada cara lain. Vaksinnya gratis, silahkan datang ke fasilitas kesehatan,” ucap Oscar.
Sementara itu, Komisi IX DPR menilai pemerintah lamban dalam menuntaskan program imunisasi.
Oleh karenanya, Komisi IX pun meminta Kementerian Kesehatan Bergerak cepat untuk menangani penyakit difteri yang masuk kategori KLB itu.
“Pemerintah lambat menuntaskan program imunisasi, tak sedikit masyarakat menolak imunisasi dan menyebabkan difteri merebak,” tutur Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Effendi, Minggu (10/12/2017).
Dede pun melanjutkan, Komisi IX meminta Kementerian Kesehatan bersama Pemerintah Daerah melakukan langkah cepat agar penyakit difteri tidak semakin menyebar.
Senada diutarakan anggota Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh.
Menurutnya, kasus penyakit difteri ternyata sudah ada sejak 2009 dan berdasarkan Permenkes disebutkan bila ada satu kasus difteri saja sudah termasuk KLB.
“Di sini Kemenkes lamban, sudah dari 2009 dan sekarang menyebar di 20 provinsi, baru dilaksanakan kembali imunisasi serempak,” ucap Nihayatul.
Meski demikian, pihaknya mendukung gerak cepat Kementerian Kesehatan menangani penyakit tersebut.
BACA JUGA: 11 Provinsi di Indonesia Terkena Wabah Difteri
Tak hanya gerak cepat, pihaknya juga meminta Kemenkes membuat kebijakan jangka panjang yang efektif dan efisien untuk mencegah difteri berkembang.