RANCAH POST – Tiga orang anggota Brimob di Blora ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah pada Selasa (10/10/2017) kemarin.
Ketiganya disebutkan terlibat baku tembak di area migas milik Sarana Gas Trembul (SGT), di Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Anggota Brimob tembak Brimob diketahui sebagai aparat yang ditugaskan menjaga sumur pengolahan minyak dan gas yang berada di tengah hutan.
“Kami awalnya menyangka kalau itu suara petasan, warga baru datang ke lokasi setelah ada yang memberitahu kejadian itu,” ucap Alip, warga sekitar.
Alip menambahkan, dalam insiden Brimob tembak Brimob tersebut suara berondongan senjata terdengar beberapa kali. “Suara rentetan senjatanya banyak sekali,” lajut Alip.
BACA JUGA: HEBOH Impor Senjata untuk Brimob Disimpan di Bandara, Ini Penjelasan Polri
Kejadian Brimob tembak Brimob di Blora itu dibenarkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono. Condro pun menjelaskan kronologi penembakan Brimob di Blora itu.
“Benar, kemarin terjadi penembakan yang dilakukan anggota Brimo terhadap rekannya sendiri,” kata Condro, Rabu (11/10/2017), di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah.
Ketika peristiwa penembakan anggota Brimob terjadi, suara tembakan terdengar beberapa kali. Usai kejadian, tiga anggota Brimob ditemukan sudah meninggal dunia.
Diterangkan Condro, korban penembakan Brimob di Blora itu yakni Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Bambang Tejo (36).
Diduga kuat pelaku penembakan yaitu Brigadir Bambang Tejo yang mengakhiri hidupnya dengan menembak kepala sendiri.
“Terdengar suara tembakan beberapa kali. Anggota lain yang sedang di kamar mandi kemudian keluar dan mendapati tiga anggota sudah meninggal dunia,” ujar Condro.