RANCAH POST – Pasangan suami istri Husni Zarkasih (57) dan Zakiyah (52) ditemukan mengambang dengan kondisi tak bernyawa di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9/2017).
Pasangan suami istri tersebut diketahui sebagai warga Jl. Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelum ditemukan tewas bersama dengan istrinya dalam keadaan dibungkus bedcover, Husni Zarkasih sempat berjamaah shalat Magrib di mushala yang dekat dengan rumahnya.
“Minggu malam itu shalat di sini, malah menjadi imam. Beliau itu tokoh masyarakat di sini, ketua mesjid juga,” terang Novi Feriawan (39), petugas keamanan di lingkungan tempat tinggal korban.
Husni Zarkasih yang merupakan dosen di Kampus Al Azhar dan memiliki pesantren di Parung Bogor tersebut diketahui kerap mengikuti pengajian di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Perampokan di Daan Mogot, Kepala Korban Ditembak Timah Panas
Sementara ini, Husni Zarkasih dan Zakiah Husni diduga menjadi korban perampokan di rumahnya di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Husni dan istrinya tewas kehabisan nafas saat dibungkus bedcover dan dibuang ke Sungai Klawing, Purbalingga.
Saat ditemukan, pengusaha garmen korban perampokan dibuang ke Purbalingga itu masih mengenakan peci putih, baju koko berwarna putih dan sarung. Adapun istrinya, Zakiah, masih mengenakan mukena ungu.
“Ada luka pada kepala dan wajah, korban diikat pada tangan dan kakinya serta dibungkus bedcover. Kedua korban bersebelahan. Mayat korban dimungkinkan dilempar dari atas jembatan karena ada bercak darah di sana,” papar Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Tarjono Sapto Nugroho.
Dijelaskan Tarjono, mayat Husni Zarkasih dan istrinya dibuang di Purbalingga oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. “Korban dibuang sejauh mungkin untuk menutupi jejak,” tandas dia.