RANCAH POST – Sebuah kasus yang melibatkan seorang guru dan seorang biker dari klub motor di Bengkulu ternyata semakin viral.
Menyikapi permasalahan tersebut, Polda Bengkulu pun melakukan kerjasama dengan Pemprov UMI Bengkulu untuk melakukan mediasi kasus itu.
Insiden yang melibatkan seorang guru dan klub motor di Bengkulu bermula dari postingan seorang guru bernama Tika Meiriska yang melayangkan kritikan melalui sebuah postingan di media sosial.
Postingan yang diunggah pada 19 Agutus 2017 silam itu berisikan keluhan Tika yang merasa terganggu dengan ulah oknum anggota klub motor di Bengkulu yang meresahkan pengguna jalan.
Puncaknya, seorang biker bernama Yuke kemudian mendatangi rumah Tika dengan maksud melakukan klarifikasi berkaitan dengan postingan yang menuai reaksi positif dan negatif tersebut.
Surat pernyataan bermaterai pun akhirnya dibuat Tika yang berisikan permohonan maaf kepada seluruh biker di tanah air.
BACA JUGA: VIRAL Postingan Bu Guru Cantik yang Bikin Klub Motor Meradang
Namun tindakan Yuke ini justru viral di media sosial dan dianggap sebagai persekusi terhadap guru di Bengkulu yang berparas cantik itu.
Bahkan dalam berbagai pemberitaan, aksi Yuke dianggap sok pahlawan oleh biker lain yang tidak setuju dengan aksi Yuke.
Dirasa kondisi semakin tak kondusif, Polda Bengkulu dan IMI Bengkulu kemudian berinisiatif melakukan mediasi dengan mempertemukan keduanya.
Dalam mediasi itu, kedua belah pihak merobek surat pernyataan yang telah dibuat dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.
“Silahkan disampaikan kepada semuanya bahwa kasus ini telah selesai. Tidak ada persekusi dalam kejadian itu, hanya salah paham antara kedua belah pihak saja,” ujar Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IMI Bengkulu, Putrawan Jaya berharap biker bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
“Tidak perlu mencari siapa pihak yang benar atau salah. Ini harus kita benahi bersama. Buktikan bahwa biker bisa menjadi contoh dan tertib serta mematuhi peraturan yang ada,” kata Putrawan.